20 Trayek Mikro Manado Gelar Demo Selama Empat Hari, Ini Alasannya

Potret kemacetan Manado.

MANADO – Keberadaan Go-car, Go-jek, Uber yang belakangan semakin ‘laku’ digunakan masyarakat sebagai pengguna kendaraan umum, dikeluhkan pihak supir mikro dan pengusaha mikro. Menurut mereka, keberadaan taksi online ini menambah kesusahan mereka dalam meraup keuntungan.

Dalam surat edaran pemberitahuan pihak kerukunan basis sopir-sopir angkutan kota se-Kota Manado menyatakan akan menggelar aksi demo selama empat hari. Dimana, hari ini, Senin (23/10) akan dimulai hingga Kamis (26/10) mendatang.

“Sehubungan dengan aksi unjuk rasa kepada pemerintah Sulut untuk menutup transportasi online yang rencananya akan digelar selama empat hari, mulai 23-26 Oktober 2017. Waktu unjuk rasa dimulai pukul 07.00-15.00 Wita dengan titik kumpul di masing-masing basis. Dengan ini, perlu dihimbau kepada seluruh pengemudi dan pemilik angkot se-Kota Manado agar ambil bagian dalam aksi unjuk rasa. Tujuannya terwujudnya tuntutan kepada pemerintah demi kesejahteraan bersama,” tukas Kaloh Moleong seperti bunyi surat edaran tersebut.

Lanjut dikatakan, angkot dari tahun 2002 sampai sekarang sudah ditutup untuk kendaraan baru dimana jumlah total angkot 4.700. Sekarang 2017 angkot yang beroperasi hanya 2.800, sementara taksi online sudah sekira 6.000 yang beroperasi aktif di manado. Ini yang membuat manado macet total, karena banyak mobil plat luar manado ‘mancari doi’ di manado.

“Sebab itu, kami meminta maaf kepada seluruh warga sulut terlebih khusus buat warga Kota Manado. Karena pada mulai senin 23 Oktober 2017 selama empat hari akan ada demo damai bersama 20 basis (trayek) angkutan kota sehingga aktivitas akan terganggu,” terang Kaloh.

Sementara, warga lain yang tidak mau disebutkan namanya mengatakan memberikan dukungan ke Organda, agar pihak instansi terkait melakukan penertiban mobil taksi online yang berada dari luar kota manado. Sebab manfaatnya, selain mengurai kemacetan yang ada di manado dari sekian persen juga secara tegas harus ditertibkan. Enakan saja mereka membayar pajak diluar manado kemudian mencari keuntungan di manado. Karena hanya bikin manado menjadi lebih sesak.

Terpisah, Kepala Dinas Perhubungan Kota Manado M Sofyan saat dihubungi mengatakan pihaknya terkait aksi unjuk rasa para supir dan pengusaha mikro tetap dalam pengawasan. Dimana, aksi yang dilakukan ini tidak akan dilarang, karena itu hak mereka.

“Kami menghargai hak mereka untuk berunjuk rasa. Tapi semua itu pasti akan ada pengawasan. Dishub tetap pada porsi kerjanya seperti biasa,” singkat Kadis Sofyan. (stenly).