2019 Tol Manado Bitung Siap Dilintasi, Manurung: Kendala Pembebasan Lahan Beberapa Spot

foto ilus

MANADO – Direktur Utama PT Jasamarga Manado Bitung George IMP Manurung mengakui bahwa meskipun sudah dilakukan pembangunan konstruksi jalan di sejumlah titik, namun masalah pembebasan lahan yang lama di beberapa spot, masih menjadi tantangan yang harus segera diselesaikan.

“Saat ini kami sudah mulai bangun konstruksinya, tapi memang masih ada beberapa spot yang belum bisa dibangun karena kendala pembebasan lahan,” tegasnya.

Oleh karena itu pihaknya akan mempercepat proses pembebasan lahan tersebut dengan terus menjalin koordinasi dengan BPN Sulut dan Kementerian PU PR serta balai jalan setempat, supaya kendala di lahan itu bisa segera diselesaikan.

“Sampai saat ini kita target operasional pada triwulan II/2019 sudah bisa dipakai jalan tol-nya dan sudah melalui masa percobaan,” ujarnya.

Pihaknya berkomitmen untuk mempercepat proses pembebasan lahan lainnya dari diharapkan pada triwulan I tahun depan alias 2018 lahan yang dibutuhkan sudah bebas semua atau 100%, supaya bisa menyelesaikan pembangunan fisiknya.

“Poses pembebasan lahan memang masih menjadi kendala, karena lokasi lahan yang dibutuhkan untuk dibebaskan sebagai tempat konstruksi itu berpencar pencar. Jika saja itu ada dalam satu jalur maka konstruksi bisa langsung disambung dan cepat” ujarnya.

Meski begitu, PT Jasa Marga (Persero) Tbk menargetkan pembangunan proyek Jalan Tol Manado-Bitung dapat rampung dan siap dilintasi pada pertengahan tahun 2019. Proyek tol sepanjang 39 kilometer itu dirancang memiliki dua segmen.

Segmen I terdiri atas Seksi IA Ring Road Manado-Sukur sepanjang 7,9 kilometer dan Seksi IB Sukur-Air Madidi sepanjang 7 kilometer.

Sedangkan, Segmen II terdiri atas Seksi IIA Air Madidi–Danowodu sepanjang 11,5 kilometer dan Seksi IIB Danowodu-Bitung sepanjang 13,5 kilometer.

“14 kilometer pertama dibangun pemerintah, dan 25 kilometer dibangun Jasamarga Manado Bitung,” kata Direktur Utama PT Jasamarga Manado Bitung George IMP Manurung para jurnalis, Jumat (13/10/2017).

Dia menjelaskan, untuk Seksi IA saat ini progres pembebasan lahan sudah 90 persen, sementara 65 persen untuk Seksi IB.

Sedangkan untuk Seksi IIA progres pembebasa lahan sudah mencapai 84 persen dan progres konstruksinya sudah 21,7 persen. Adapun untuk Seksi IIB proses pembebasan lahan baru mencapai 16,03 persen.

Untuk menggenjot pekerjaan konstruksi, PT Jasamarga Manado Bitung mendapatkan bantuan kredit sindikasi sebesar Rp 3,586 triliun.

“Sehingga dana ini sangat baik bagi kami untuk memperlancar proses pembangunan konstruksi, sehingga sesuai target 2019,” kata dia.

Kredit sindikasi dengan jangka waktu 15 tahun ini diberikan oleh BNI, BCA, Bank Mandiri dan Sarana Multi Infrastruktur (SMI) sebagai Joint Mandated Lead Arranger and Book Runner (JMLAB).

Adapun kreditur kredit sindikasi ini diantaranya Bank ICBC Indonesia, Bank Sulselbar, Bank RiauKepri dan Bank Jateng, Agen Fasilitas BNI, Agen Jaminan BCA dan Agen Penampungan Bank Mandiri. ***

Penulis: bisnis/kompas