950 Peserta JKN-KIS Semarakkan Senam Sehat Kolosal di Benteng Moraya

Usai senam kolosal, Sekda Minahasa Jefry Korengkeng SH MSi, Forkopimda Minahasa, Kepala Dinkes Minahasa, Mitra, Tomohon, Kotamobagu dan narsum dokter spesialis penyakit dalam, melakukan foto bersama di Benteng Moraya.
Jajaran BPJS Kesehatan Cabang Tondano, foto bersama Sekda Minahasa Jefry Korengkeng SH MSi, Forkopimda Minahasa, Kepala Dinkes Minahasa, Mitra, Tomohon, Kotamobagu dan narsum dokter spesialis penyakit dalam, di Benteng Moraya.

TONDANO — Hidup sehat itu mudah dan murah, oleh karena itu BPJS Kesehatan Cabang Tondano gelar senam kolosal di lapangan Benteng Moraya Tondano, yang dihadiri 950 warga.

BPJS Kesehatan, selaku penyelenggara Program Jaminan Kesehatan Nasional-Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS) menggelar kegiatan tersebut, salah satunya untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat modern.

Hal itu juga, dalam rangka menyambut Asian Games XVIII, sekaligus merayakan HUT BPJS Kesehatan yang ke-50.

Acara yang dibuka oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Minahasa Jefry Korengkeng SH MSi tersebut, diikuti juga peserta Jaminan Kesehatan Nasional-Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS), fasilitas kesehatan mitra BPJS Kesehatan, stakeholder terkait, hingga para Duta BPJS Kesehatan.

“Melalui kegiatan ini, kami ingin mempromosikan betapa murahnya dan mudahnya untuk menerapkan pola hidup sehat. Cukup dengan senam rutin setiap pagi, kita sudah bisa meningkatkan kebugaran dan sistem imun kita sehingga tidak mudah Sakit,” kata Kepala BPJS Kesehatan Kantor Cabang Tondano Doni Jembar Saefuddin SKom IT-IL.

Peserta JKN-KIS yang mengikuti kegiatan senam massal di Benteng Moraya.

Lanjut Jembar menjelaskan, dengan meningkatnya kesadaran masyarakat untuk berperilaku sehat sehari-hari, diharapkan jumlah peserta JKN-KIS yang sakit bisa menurun, sehingga pembiayaan pelayanan kesehatan dapat dialokasikan ke program promotif preventif yang dilakukan agar masyarakat tetap Sehat.

Jembar juga menyebutkan, dengan mengajak serta masyarakat untuk membiasakan berolahraga dan menerapkan gaya hidup sehat, dampak jangka panjangnya diharapkan bisa menekan jumlah penderita penyakit katastropik di Indonesia.

Kesempatan yang sama juga, Asisten Deputi Bidang Monitoring dan Evaluasi Kedeputian Wilayah Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah, Gorontalo dan Maluku Utara, Ayatullah Marhamah Frisqilla Pomalingo SSi Apt AAK menyatakan, tahun 2017, biaya yang dihabiskan untuk penyakit katastropik telah mencapai Rp 18,4 triliun atau 21,8 persen dari total biaya pelayanan kesehatan yang dikeluarkan BPJS Kesehatan.

Oleh karena itu, BPJS Kesehatan juga fokus menjaga masyarakat yang sehat tetap untuk tetap sehat melalui berbagai program promotif preventif yang dilaksanakan.

Sementara bagi masyarakat yang berisiko menderita penyakit katastropik seperti diabetes melitus dan hipertensi, dapat mengelola risiko tersebut melalui Program Pengelolaan Penyakit Kronis (Prolanis) yang juga merupakan bagian dari upaya promotif preventif perorangan peserta JKN-KIS.

“Berbagai penyakit katastropik tersebut sangat bisa dicegah melalui penerapan pola hidup sehat. Kesehatan menjadi salah satu pilar yang menentukan kemajuan suatu bangsa, sebab kesehatan mempengaruhi produktivitas penduduknya. Ke depannya kami berharap kesadaran masyarakat untuk membudayakan pola hidup sehat dapat meningkat dari waktu ke waktu,” ujar Pomalingo.

Tak hanya di Tondano, kegiatan Senam Sehat Kolosal 18.8.18 tersebut juga diselenggarakan di seluruh Kantor Cabang BPJS Kesehatan se-Indonesia.

Sampai dengan 20 Juli 2018, terdapat 199,8 juta jiwa penduduk Indonesia yang telah menjadi peserta JKN-KIS. Dalam memberikan pelayanan kesehatan, BPJS Kesehatan telah bekerja sama dengan 22.322 Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP), 2.406 rumah sakit dan klinik utama, 1.599 apotek, dan 1.078 optik. (fensen)