Ajang Bergengsi!! 18-19 Agustus 2018, Sulut Pentaskan Tari Entė di TMII Jakarta

MANADOLINE– Tari Entė, sebuah tari garapan baru bernuansa tradisi Minahasa siap dipentaskan dalam ajang tari bergengsi Parade Tari Nusantara ke-37 di Sasono Langen Budoyo Taman Mini Indonesia Indah (TMII) Jakarta tanggal 18 – 19 Agustus 2018 mendatang.

Kepala Dinas Kebudayaan Daerah Sulawesi Utara (Sulut) Fery R. J. Sangian S.Sos, MAP selaku Ketua Kontingen Parade Tari Nusantara Sulut bersama para penari Tari Entė (foto:Ist)

Diketahui, tari yang bermakna filosofis Kuat dan Kokoh ini adalah hasil garapan penata tari Denny Montolalu SE dan penata musik tari Drs. Fero Kuron. Diangkat dari tradisi masyarakat Minahasa yaitu Sumolo atau menyalakan lampu, suatu tradisi saat menempati rumah baru.

Tradisi ini masih hidup dan berkembang sampai sekarang, dimana di dalamnya terdapat aktivitas yang disebut Marambak. Marambak adalah sebuah kegiatan sekelompok orang yang menghentak-hentakkan kaki (tumada) di lantai rumah dengan maksud untuk menguji apakah rumah tersebut sudah layak untuk dihuni.

Kepala Dinas Kebudayaan Daerah Sulawesi Utara (Sulut) Fery R. J. Sangian S.Sos, MAP selaku Ketua Kontingen Parade Tari Nusantara Sulut didampingi Kepala Bidang Kesenian Jeanette M.S. Paulus, S.Pd, MAP menjelaskan keikutsertaan Sulut dalam kegiatan ini sudah berlangsung sejak tahun 2006 dan terus berlanjut hingga sekarang.

“Kami menyeleksi para penari kemudian mereka dibina dan dilatih oleh tim dari Dinas Kebudayaan Daerah”, kata Sangian kepada wartawan saat ditemui di sela sela acara pelepasan kontingen, Selasa (14/8/2018) di Aula Dinas Kebudayaan Daerah.

Kontingen Parade Tari Nusantara Sulut yang berjumlah tujuh orang terdiri dari Irene Kumokong, Felia Muaja, Gabriella Repi, Aurellia Kuron, Farah Sumangando, Desy Makasudede dan Debora Lontoh adalah mahasiswi-mahasiswi di berbagai perguruan tinggi yang ada di Sulut. Sedangkan para pemusik terdiri dari Fero Kuron, Denny Montolalu, Reuge Kumaat, James Mononutu, Armin Repi, dan Arnes Makaingat. Tak kalah pentingnya dalam sebuah penampilan tari adalah sentuhan tata rias dan rancangan busana yang ditangani oleh Ibu Intay Sri Astuti, S.Pd.

Kehandalan dan harmoni serta kerjasama antara Penata Tari-Penari-Pemusik-Penata Musik dan Penata Rias Busana sungguh sangat penting dalam proses penciptaan sebuah karya tari seperti ini.

Kontingen Sulut akan berada di Jakarta selama lima hari mulai tanggal 17-21 Agustus didampingi official dinas Nico Somboadile S.Pd.

Atas nama Pemerintah Provinsi Sulut, Kadis Sangian menitipkan pesan agar melalui parade tari nusantara produktivitas, kreativitas, dan kualitas para seniman Sulut semakin meningkat.

Disamping itu diharapkan pula ajang ini dapat memperkenalkan, mempromosikan dan menyebarluaskan produk karya seni daerah, khususnya senitari garapan baru bernuansa tradisi serta sebagai upaya meningkatkan pengetahuan, wawasan, apresiasi budaya antar pelaku seni, pemerhati seni dan masyarakat pada umumnya.

(srikandi)