Akankah Ada Aksi Demo Terkait Dugaan Kecurangan di Pilhut Mitra?

Aksi demo yang dilakukan sebagaian masyarakat Mitra beberapa waktu lalu sebelum Pilhut dilaksanakan.

MITRA — Ada beberapa Calon Hukum Tua (Kumtua) yang tidak menerima kekalahan setelah diduga kecurangan dari pihak lawan penyebabnya.

Kecurangan tersebut diduga berupa money politics atau politik uang yang lancarkan pihak lawan, dengan meraup suara dengan memberi uang kepada pemilih, pada Selasa (24/9/2019) lalu.

Pihak pengawas dianggap tidak mampu mengatasi hal tersebut, sehingga dikabarkan dalam waktu dekat ada massa yang akan mendatangi Kantor Bupati.

“Ini yang kami sampaikan bahwa kali ini kami punya cukup bukti. Silahkan tahapan setelah pilhut berlanjut. Namun, laporan kami jangan dibiarkan,” tegas salah seorang pendukung calon hukum tua yang mengalami kekalahan.

Sumber Calon Kumtua ini meminta kepada pemerintah untuk memperhatikan beberapa calon Kumtua yang menolak hasil Pilhut. Karena ada dugaan kecurangan didalamnya.

“Yang tidak tanda tangan berita acara berarti ada masalah. Tolong pemerintah secepatnya selesaikan,” tegasnya.

Lanjut dipaparkan sumber, bahwa sudah sewajarnya dugaan politik uang ditindaklanjuti pemerintah selaku penyusun regulasi. Dan secara praktis akan menurunkan tingkat kepercayaan rakyat kepada pemerintah, apabila laporan dugaan dan bukti-bukti dibiarkan mengendap begitu saja.

“Makanya kami akan langsung pertanyakan ke pemerintah melalui aksi demo,” beber informan media ini.

Terpisah, Sekda Mitr Drs Robby Ngongoloy ME MSi, saat dihubungi beberapa waktu lalu menyatakan, pelaksanaan Pilhut Mitra sudah berlangsung kondusif dan terkendali dan belum ada laporan mengenai adanya dugaan pelanggaran.

“Kalaupun ada, itu sebaiknya dilaporkan secara berjenjang kepada pengawas untuk ditindaklanjuti,” pungkas Ngongoloy. (fensen)