Aksi Fogging Walikota GSVL Terima Apresiasi Pihak Sekolah dan Orang Tua Siswa

MANADO — Walikota Manado GS Vicky Lumentut sangat peduli dengan pencegahan dan pemberantasan nyamuk Aedes Aegypti, yang merupakan virus penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD).

Salah satu buktinya, dengan melakukan penyemprotan abate atau fogging di sekolah-sekolah, turut mendapat apresiasi positif pimpinan sekolah maupun orang tua siswa. Pasalnya, musim penghujan yang melanda Kota Manado belakangan ini, menyebabkan adanya genangan air pada wadah-wadah terbuka seperti kemasan bekas makanan maupun minuman yang dibuang warga.

“Terima kasih kami kepada Pak Walikota Vicky Lumentut yang telah melaksanakan aksi penyemprotan atau fogging di sekolah-sekolah, dalam upaya untuk memberantas nyamuk penyebab demam berdarah. Terima kasih untuk kepeduliannya kepada anak-anak didik kami dan lingkungan sekolah kami,” tukas Kepala SMP Negeri 6 Manado Zusana Thomas.

Terpisah, Kepala SMP Negeri 5 Manado Mientje A Watuseke mengatakan llangkahyang dilakukan Walikota Vicky Lumentut sangat tepat. Apalagi, fogging dilaksanakan saat sekolah sedang libur.

“Apa yang dilakukan Pak Walikota Vicky Lumentut sudah tepat, ketika melakukan penyemprotan pas sekolah masih libur. Selain untuk memberantas nyamuk pembawa demam berdarah, juga tidak mengganggu aktifitas belajar mengajar di sekolah. Sehingga, ketika sekolah akan mulai beraktifitas Hari Senin nanti, sudah aman dari nyamuk,” bebernya.

Apresiasi atas apa yang dilakukan Walikota Vicky Lumentut diawal tahun 2019 ini, juga datang dari kalangan orang tua siswa.

“Sebagai warga Kota Manado, kami melihat kepemimpinan Walikota Vicky Lumentut dan Wakil Mor Bastiaan SE sangat berpihak pada kepentingan masyarakat ini luar biasa. Sehingga, langkah-langkah antisipatif jangan sampai menyebar luas penyakit demam berdarah merupakan salah satu bentuk kepedulian yang tinggi Pak Walikota yang didukung jajarannya. Terima kasih Pak Walikota Vicky Lumentut, pas masuk sekolah, anak-anak kami pasti bisa belajar dengan nyaman, karena sekolah mereka telah di fogging,” pungkas Hendrik Popona, salah satu orang tua siswa. (hum/swb).