Aksi Provokasi Bentuk Tindakan Sepelekan Tenaga Medis dan Lemahkan Pemerintah Hadapi Corona

Screenshot video saat masa mendatangi RS Pancaran Kasih.

MANADO — Ditengah situasi pandemi wabah Covid-19, instruksi jangan berkumpul, berkerumun atau beramai-ramai tampaknya tidak di pahami dengan baik oleh masyarakat. Buktinya, disaat pemerintah dengan kerasnya melakukan penanganan terhadap wabah virus Corona dan tenaga medis yang berjuang di garda terdepan menangani pasien Covid-19, masyarakat justru berkumpul, berkerumun dan terprovokasi.

Dua kejadian penggerakan masa baru-baru ini yaitu pengrusakan dan pemukulan yang terjadi di rumah kopi Kornet 52 Sario dan dan massa yang mendatangi RS pancaran kasih tentunya sangat memprihatinkan melihat kejadian yang seperti itu.

“Aksi provokator mempengaruhi masa tentunya sangat disayangkan di saat pandemi virus Corona dan anjuran pemerintah untuk jaga jarak, tidak berkumpul, ternyata tidak dipahami dengan benar oleh masyarakat. Bentuk aksi seperti ini tentunya sangat melemahkan pemerintah dan juga sepelekan semangat para tenaga medis yang berjuang di garda terdepan melawan virus Corona,” ujar Kadis Kesehatan Kota Manado, Ivan Marthen saat diwawancarai manadoline.com.

Lanjut dikatakan, cobalah jadi masyarakat yang bijak dan taat aturan. Jangan segampangnya diprovokasi dan diarahkan untuk berkumpul melakukan kerumunan yang tentunya sudah melanggar himbauan pemerintah.

“Kondisi ini juga sangat disayangkan, karena himbauan jaga jarak yang merupakan bentuk penanganan terhadap penyebaran virus sekaligus meringankan beban para tenaga medis yang sedang berada di rumah sakit menangani pasien virus Corona, tidak dihargai masyarakat, malahan bikin kerumunan dan menggerakkan masa,” sebut Ivan.

Tambahnya, dengan kondisi seperti itu, kiranya para aparat yang berwenang bisa menghukum tegas para pelaku provokator agar menjadi percontohan bagi masyarakat, agar tidak lagi membuat keramaian ditengah pandemi Covid-19. (swb).