Animo Petani Ikut AUTP di Mitra Masih Minim

Kadis Pertanian Mitra Petrus Worang SE berharap petani padi bisa mengurangi resiko gagal panen dengan AUTP.

RATAHAN — Untuk menghindari resiko gagal panen bagi petani padi, pemerintah sudah menyiapkan Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP). Namun, kesadaran petani di dalam kelompok tani, untuk ikut AUTP di Minahasa Tenggara (Mitra) masih minim.

“Setelah dilakukan sosialisasi ke petani padi, kesadaran mereka untuk ikut masih sangat kurang. Tahun lalu saja hanya empat petani yang ikut AUTP ini,” kata Worang.

Ia pun menjelaskan, AUTP hanya dapat di klaim jika padi mengalami gagal panen karena perubahan iklim seperti banjir, kekeringan, serangan hama dan penyakit/ Organisme Penggangu Tumbuhan (OPT).

“Intinya karena ada kejadian bencana alam. Jika mungkin dirusak oleh hewan peliharaan seperti sapi, maka tidak bisa mendapat klaim AUTP,” terangnya.

Mantan Camat Ratahan itu pun menuturkan premi AUTP masih mendapatkan subsidi dari pemerintah.

“Seharusnya premi AUTP dalam setiap musim tanam 180 ribu. Namun, ada bantuan dari pemerintah untuk menanggung 80 persen premi yakni 144 ribu. Otomatis, per musim tanam petani hanya memberi premi sebesar 36 ribu,” jelasnya.

Lanjut, dikatakannya jika terjadi bencana kerusakan diatas 75 persen, maka petani bisa melakukan mengklaim dan akan mendapat Rp 6 juta untuk setiap hektar.

“Jadi premi perhektar 36 ribu. Jika hanya setengah hektar berarti 18 ribu. Nah, untuk mengklaim kerusakan, akan disesuaikan dengan luasan lahan tani,” sebutnya.

Ia pun berharap, petani padi bisa mengantisipasi resiko gagal panen dengan ikut AUTP. Agar bisa menutupi kerugian yang terjadi dalam usaha pertanian padi. (fensen)