Bahaya Gas CO atau Karbon Monoksida, Ini Kata Ahli Forensik

dr. Johannis Mallo (paling kiri) bersama Kapolresta Manado Kombes Pol Hisar Siallagan dan Kasat Reskrim Polresta Manado Kompol Edwin Humokor. (Foto eka)

MANADO – Sehubungan dengan terungkapnya kematian dari sepasang suami istri, yang meninggal dunia karena keracunan gas CO atau Karbon Monoksida. Salah satu Ahli Forensik di Kota Manado dr. Johannis Mallo membenarkan bahwa gas tersebut tidak berbau dan cepat bereaksi di tubuh manusia.

“Gas CO atau Karbon Monoksida tersebut tidak berbau dan tidak berwarna. Sehingga kematian pada organ tubuh kita itu berlangsung sangat cepat,” katanya ketika diwawancarai saat Konfrensi Pers di Mapolresta Manado pada Rabu (03/05/2017).

Lebih lanjut, ia juga menjelaskan bahwa siapa saja yang menghirup gas CO tersebut, tidak dapat menyadari bahwa ia telah keracunan oleh gas berbahaya. “Bisa saya jelaskan juga, korban keracunan dari Karbon monosida ini tidak menyadari bahwa ia telah keracunan. Cuma ia akan merasa lemas dan terbaring hingga meninggal dunia. Untuk selamat dari gas CO tersebut sudah sangat susah,” jelasnya.

Nah, mengenai kematian dari sepasang suami istri di Griya Paniki Indah, pihaknya telah bekerja sama dengan Polresta Manado dan Tim Labfor Makassar untuk mengungkap kasus tersebut. “Kami telah bekerja sama, dan juga Laporan Kimia Labfor Makassar juga mengatakan bahwa kandungan dari dalam tubuh korban adalah keracunan dari Karbon Monoksida,” pungkasnya. (ekaputra)