MANADO — Publik Sulawesi Utara dibuat heboh dengan kejadian murid SMP Kristen 46 Mapanget Barat tewas saat diberi ganjaran oleh oknum guru perempuan berinisial CS (58).
Murid tersebut bernama Fanly Lahingide (14), sebelum melaksanakan ganjaran oleh gurunya, sudah memberitahu bahwa dirinya dalam keadaan sakit (asma), tapi tidak dipedulikan. Bersama beberapa teman sekolah, Fanly tetap melaksanakan ganjaran dari gurunya yaitu lari memutari lapangan sekolah. Baru 1 putaran, Fanly pingsan dan terjatuh, kemudian larikan ke RS Auri Mapanget, yang selanjutnya dirujuk ke RSUP Prof. Kandou.
Terinformasi, dalam perjalanan ke RSUP Prof Kandou, Fanly sudah menghembuskan nafas terakhir. Mendengar hal itu, oknum guru berinisial CS (58), anfal dan dilarikan ke Rumah Sakit Auri.
Terkait kejadian ini, Kepala SMP Kristen 46 Mapanget Barat Selmi Ramber mengatakan bahwa semua siswa akan mendapatkan hukuman lari memutari lapangan sekolah, jika terlambat datang ke sekolah.
“Setiap siswa ketika terlambat ada sanksi. Jadi pagi tadi Fanly terlambat ke sekolah, dan diberi sanksi oleh oknum guru. Dan itu bukan Fanly saja yang mendapatkan hukuman lari, tapi ada beberapa siswa lainnya juga dihukum yang sama. Namun belum satu putaran, Fanly sudah jatuh dan dibawa ke rumah sakit,” terang Kepsek Selmi.
Terpisah, Kapolsek Mapanget AKP Muhlis Suhani, membenarkan peristiwa itu terjadi di halaman SMP Kristen 46 Mapanget Barat.
“Saya mendapat informasi dari masyarakat bahwa ada kasus di Mapanget Barat. Saat saya ke lokasi, benar ada siswa yang meninggal dunia setelah diberi ganjaran oleh oknum guru. Sementara, orang tua korban sudah membuat laporan di Mapolsek, dan jenazah korban akan diautopsi di rumah sakit Bhayangkara Karombasan,” tutur Kapolsek.
Tambahnya, oknum guru yang memberikan ganjaran kepada korban saat ini lagi drop di rumah sakit Auri diduga karena syok, dan yang bersangkutan sudah ditemui anggotanya. Nantinya, saat dia dalam keadaan tenang baru diambil keterangan. (swb).
