Bisa Merugikan, Lalandos Sarankan Bagi Pasangan “Kumpul Kebo” Segera Diakhiri

David Lalandos AP MM.

RATAHAN — Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) Kabupaten Minahasa Tenggara (Mitra) David Lalandos AP MM, menyarankan bagi pria dan wanita Mitra yang melakukan kumpul kebo atau hidup serumah tanpa ikatan nikah untuk segera diakhiri dengan menikah atau putuskan hubungannya.

“Hal ini sangat disayangkan karena kumpul kebo pasti akan menyulitkan warga yang melakukannya jika nanti mereka memiliki anak. Karena kumpul kebo kan tidak ada tidak sah di mata hukum,” ujar Lalandos.

Lalandos menuturkan tidakan seperti ini, nanti akan berpengaruh pada lingkungan sekitar bahkan yang paling berpengaruh pada keluarga mereka sendiri.

“Coba kita berfikir secara rasional jika nanti mereka punya keluarga kecil. Artinya sudah ada anak kemudian, belum ada ikatan secara hukum negara maupun agama. Bagaimana kita bisa mengeluarkan surat-surat untuk membuat kartu keluarga mereka? Sementara buku nikah saja tidak ada. Kan harus ada buku nikah dan akta nikah baru kita keluarkan kartu keluarga mereka,” katanya

Ia pun menjelaskan, hal tersebut juga akan berpengaruh terhadap administrasi kependudukan mereka.

“Sebagai contoh, jika mereka punya anak dan sudah tumbuh dewasa nanti, kemudian anak mereka mau membuat KTP. Nah dari situ kita dari capil meminta prasyrat pembuatan KTP, salah satunya harus ada kartu keluarga. Pertanyaannya apakah orang tuanya memiliki kartu keluarga? Sementara orang tua mereka belum kawin secara hukum. Apa boleh KTP-nya dibuat oleh capil? Jika persyaratan ini tidak dipenuhi maka otomatis kami tidak dapat memproses pembuatan KTP tersebut,” jelasnya.

Lalandos pun berharap, pasangan yang belum kawin ini segera mengakhiri hubungan tanpa status tersebut, karena dapat memperhambat urusan mereka terkait adminisrasi.

“Kami pemerintah juga sudah berupaya untuk membantu dan meringankan masyarakat khususnya para kumpul kebo, seperti mengadakan kawin masal, tujuannya untuk memudahkan mereka dalam hal perkawinan,” tutupnya. (fensen)