Boda Sebut Kebekuan Asas Kebersamaan Soal AKD di DPRD Manado Karena Permainan Kepentingan

Anggota DPRD Kota Manado dari Fraksi PAN, Boby Daud. (foto:hcl)

MANADO – Ketua Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN) DPRD Kota Manado, Boby Daud mengatakan bahwa pendistribusian personil partainya dalam pembentukan Alat Kelengkapan Dewan masih harus menunggu hasil rapat internal.

“Sampai hari ini, PAN masih menunggu hasil rapat fraksi dalam rangka untuk pendistribusian ke Alat Kelengkapan Dewan,” kata Boby Daud kepada Manadoline.com di Kantor Dewan jalan Balai Kota.

Boby menjelaskan pada saat fraksinya memasukan anggotanya yang kemudian menarik kembali dengan alasan yang sangat signifikan, karena pihaknya melihat bangunan kebersamaan yang didengungkan bersama ada kebekuan dan dianggap ada kepentingan orang per orang yang memainkan sehingga konsep kebersamaan tidak jalan.

Dirinya berkeyakinan dalam waktu dekat dan dalam rangka untuk penyempurnaan Alat Kelengkapan Dewan, pimpinan DPRD Manado akan memanggil semua fraksi-fraksi untuk membahas hal tersebut.

“Soal mekanise ditatib sudah sangat jelas. Mekanisme pemilihan Alat Kelengkapan Dewan termasuk komisi, badan legislasi dan badan kehormatan diluar badan musyawarah dan badan anggaran karena ex officio, itu tetap diserahkan kepada anggota tersebut untuk memilih siapa pimpinannya,” jelasnya.

Boby Daud menegaskan Fraksi PAN tidak mengenal istilah menghambat proses pembentukan AKD, hanya dikarenakan belum memasukan personilnya dan pihaknya mengedepankan kepentingan masyarakat serta berkomitmen dengan sumpah janji sebagai anggota DPRD yang mendahului kepentingan banyak orang daripada kepentingan golongan.

Lebih lanjut dia menyebutkan, PAN melihat yang memainkan sehingga proses pembentukan AKD terjadi kebekuan adalah kepentingan golongan, sehingga asas kebersamaaan yang disampaikan ketua DPRD soal bangunan AKD adalah kebersamaan tidak dilaksanakan oleh personil fraksi-fraksi di DPRD Manado.

“Harus dicermati bahwa dalam mendistribusikan personil di AKD, fraksi harus hati-hati dan sesuai dengan mampuan.  Karenanya, menempatkan orang ada hitung-hitungan strategis dan performance partai. Tapi kalau misalnya ada tanda kutip, kita tarik lagi baru kemudian dimasukan sesuai dengan asas kebersamaan,” kuncinya. (hcl)