Buka Kejuaraan Biliard Piala Wali Kota 2018, Ini Pesan Ketua KONI Manado

Ketua KONI Manado, Hengky Kawalo saat membuka Kejuaraan Biliard Bola 9 dan 10 Piala Wali Kota Manado 2018.
Ketua KONI Manado, Hengky Kawalo saat membuka Kejuaraan Biliard Bola 9 dan 10 Piala Wali Kota Manado 2018.

MANADO – Sekitar ratusan atlet Biliard saling adu kemampuan dalam Kejuaraan Biliard Bola 9 dan 10 memperebutkan Piala Wali Kota Manado, GS Vicky Lumentut tahun 2018 yang resmi dibuka Ketua KONI Manado, Hengky Kawalo di Haha Biliar R2 Megamall, Rabu (30/5/2018).

Ada sejumlah atlet luar Sulut, yakni Halmera Utara, Raja Ampat, Sorong dan Gorontalo ikut dalam kejuaraan yang digagas POBSI (Persatuan Olahraga Biliard Seluruh Indonesia) Kota Manado serta disupport penuh Pemkot Manado lewat Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora).

“Saya selaku Ketua KONI Manado sangat mengapresiasi kepada POBSI Manado yang tak pernah berhenti menggelar kejuaraan Biliard setiap tahunnya. Ini tandanya Ketua POBSI Pak Revani Parasan menginginkan cabang olahraga Biliard terus maju demi mengharumkan nama daerah,” Kata Ketua KONI Manado, Hengky Kawalo saat membuka  kejuaraan itu.

Apresiasi juga diberikan kepada seluruh pecinta olahraga Biliard, terutama para pelatih dan atlet yang antusias mengikuti turnamen Biliard ini.

“Ini momentum yang luar biasa atas sinergitas POBSI Manado dan POBSI Sulut. Sebab output dari kegiatan ini adalah prestasi apalagi kita di Manado, khusus Sulut punya segudang atlet yang pernah membawa harum nama Bumi Nyiur Melambai terlebih di Indonesia bahkan di Asia Tenggara atau Asia,” kata Kawalo.

Sayangnya, diakui mantan pemain sepak bola Persma Manado yang juga tercatat salah satu anggota DPRD Kota Manado ini, prestasi olahraga Sulut akhir-akhir ini belum maksimal.

“Jujur saya katakana, prestasi kita akhir-akhir ini belum maksimal. Nah, ini perlu digarisbawahi. Karena membangun prestasi olahraga itu perlu adanya kebersamaan. Tanggungjawab bersama seluruh atlet, pelatih dan pecinta olahraga,” katanya.

Kebersamaan itu kata Engky, sapaan politisi PDI Perjuangan ini, tujuannya agar prestasi olahraga di Kota Manado terlebih di Sulut bisa terbangun secara berkesinambungan.

Suasana Kejuaraan Biliard di Haha Biliard Megamall.

“Hari ini kita perlu berbangga, ada 3 atlet cabor billiard di Kota Manado masuk Pelatda. Kenapa harus ada Pelatda? Ini adalah proyeksi kita, KONI dan cabang olahraga bagaimana kita akan meraih prestasi di PON Papua tahun 2020 nanti,” ungkapnya.

Kenapa tahun 2018 ini hanya 3 atlet Cabor Biliard di Pelatda? Menurut Engky, karena anggaran yang tertata di Dispora Manado belum memungkinkan.

“Tadi Ketua POBSI Manado, Pak Revani katakan, 3 atlet Biliard di Pelatda masing-masing Roy Tandayu, Claudi Warouw dan Lany Soraya masih sedikit. Paling tidak harus 6 atlet,” ujar Engky.

Nah, saat pembahasan APBD Perubahan 2018 nanti, lewat lembaga DPRD Manado menurut legislator dua periode ini, akan mempush anggaran agar bisa mengakomodir 6 atlet Biliard di Pelatda nanti.

“Paling tidak kami harus dorong harus ada 6 atlet di Pelatda. Kami akan coba anggarkan lewat APBD perubahan agar atlet lain yang punya kapasitas dan kualitas punya harapan lebih berprestasi di tahun mendatang,” katanya.

Untuk itu, lewat Kejuaraan Biliard Piala Wali Kota Manado 2018 ini, Engky pun menitip pesan, agar olahraga dijadikan bagian yang tak terpisahkan dari jiwa masyarakat Manado.

“Sebab kalau kita hanya ingin ikut serta, hanya ingin meramaikan bukan, disini tempatnya. Biliard adalah olaharga prestasi. Dengan prestasi kita bisa membawa harum bukan saja diri kita tapi bagi Kota Manado dan sulut bahkan bangsa Indonesia,” harap Engky. ***

Penulis: antoreppy