CATATAN 1 TAHUN KEPEMIMPINAN GSVL-MOR: “Waspada Jebakan Eforia Politik Jelang Muscab PD Manado”

 

POLITIK…. Yah, politiklah membawa GS Vicky Lumentut (GSVL) bisa duduk di kursi singgasana Wali Kota Manado. Bahkan kini dalam perjalanan ‘kekuasaan’ periode kedua.

Karena politik juga Mor Bastiaan menjadi orang kedua di Kota Manado mendampingi GSVL. Mor yang sejak awalnya sudah kendur bahas-bahas masalah politik, tapi dibuat tak berkutik dengan gelombang ‘politik’ ketika itu.

9 Mei 2017 keduanya genap setahun nahkodai Kota Manado setelah dilantik Gubernur Sulut, Olly Dondokambey, 9 Mei 2016 lalu. Berbagai batu sandungan dihadapi GSVL-MOR di era perjuangan mereka untuk meyakini rakyat Kota Manado menuju kursi singgasana.

Perjalanan paling terjal ketika itu, ada usaha penggagalan Pilkada Manado 9 Desember 2015, hingga harus ditunda sampai 17 Februari 2016.

Akhirnya keduanya bisa membuktikan janji mereka kepada masyarakat Manado apa yang mereka lakukan setelah terpilih, meski dalam perjalanan kepemimpinan setahun saat ini belum 100 % tuntas program pro rakyat.

Meski begitu, sudah banyak torehan prestasi dilakukan GSVL-MOR di seumur jagung kepemimpinan mereka. Baik penetrasi disiplin internal pegawai terhadap kinerja sebagai ASN maupun pelayanan masyarakat lewat sejumlah program pro rakyat. Semua dilakukan serba transparan.

Transparan baik kinerja ASN masing-masing perangkat daerah maupun pelayanan kepada masyarakat termonitor lewat pusat kendali Cerdas Command Center (C3).

Terobosan GSVL-MOR hadirnya C3 yang dikoordinir  langsung Mor, pun banyak diakui pejabat daerah luar maupun tingkat nasional.  Gaya kepemimpinan keduanya hingga memasuki 1 tahun saat ini seakan mementahkan isu yang pernah dihembuskan lawan politik setahun lalu.

Ya… yakni soal keakuran antara pimpinan daerah dan wakilnya yang selama ini lazim terjadi di sejumlah daerah. Aroma ‘pecah kongsi’ hingga kini terus dihindari GSVL-MOR.

Justru keduanya yang berlatar belakang beda; GSVL dulunya birokrat tulen kini full di panggung politik sebagai Ketua DPD Partai Demokrat Sulut memasuki dua periode jabatan.

Sebaliknya Mor awalnya politisi tulen dua periode duduk di lembaga DPRD Manado, kini harus mengurus full kerja internal para birokrat Pemkot Manado yang tupoksinya terpaut jauh dan belum pernah dihadapinya.

Namun keduanya sampai saat ini enjoy berkerja untuk rakyat Manado. Bahkan Mor bisa menaklukan para pejabat ASN yang ele-elaan bekerja dengan konsekwensi dirinya harus banyak stay di kantor.

Setiap minggu menggelar rapat evaluasi para kepala perangkat daerah untuk mengetahui sejauh mana program Pemkot Manado dibawah kepemimpinan GSVL dijalankan.

Akan halnya GSVL. Dia memenej Pemkot Manado jarak jauh karena harus mempromosikan program-program dirinya dan Mor ke luar daerah untuk Kota Manado yang lebih baik tanpa terlalu banyak mengintervensi pekerjaan yang sudah didelegasikan ke Mor.

“Kerjakan apa yang sudah dititip pimpinan”;  satu kata membuat Mor ogah berleha-leha. Siap salah jika terjadi mis komunikasi. Gaya kepemimpinan saling menopang ala GSVL-Mor inilah banyak disalut aparatur dibawah.

Kembali ke panggung politik. Kepemimpinan GSVL-MOR yang sulit disulut saat ini berhadapan jelang Musyawarah Cabang (Muscab) Partai Demokrat (PD) Manado.

Dua nama yang saat ini getol digadang-gadang, Noortje Van Bone dan Jackson Kumaat (Jacko). Van Bone berstatus Plt Ketua PD Manado dan menjabat Ketua DPRD Manado.

Pun Jacko, kader PD menjabat Ketua KNPI Sulut dua periode. Keduanya punya kans kuat. Belakangan tiba-tiba nama Mor Bastiaan ikut dikait-kaitkan.

Tapi arus wacana Mor masih kalah dibanding Van Bone dan Jacko. Mungkin karena masih disibukan dengan delegasi tugas diberikan GSVL mengurus internal birokrasi dan pemerintahan.

Apalagi sejak awal, Mor ngaku tidak sedoyan dulu di panggung politik. Dia lebih mementingkan keterpanggilan dirinya mengabdi untuk masyarakat Manado.

Itu dibuktikan dengan sikapnya sampai saat ini tidak getol menjalin akses ke DPP PD, ketimbang Van Bone dan Jacko yang kasak kusuk melobi DPP meminta suaka power politik menjadi yang terbaik di Muscab sebagai Ketua PD Manado.

Sementara GSVL sebagai Ketua DPD PD Sulut penentu satu suara dalam Muscab nanti, masih adem-adem. Eforia jelang Muscab PD Manado inipun jadi dilema. Van Bone punya power kuat tersendiri di DPP. Begitu juga Jacko yang disebut-sebut dekat dengan Ketua Umum, SBY.

Mengutip pernyataan Sekjen DPP, Hinja Panjaitan saat melantik pengurus DPD PD Sulut belum lama ini; “Pak Vicky (GSVL = Ketua DPD PD Sulut) adalah Raja di Sulut”. Tersirat pernyataan Sekjen, semua kebijakan PD di kab/kota di Sulut, DPP hanya mendengar satu pintu; suara GSVL.

Nah, siapun terpilih Ketua PD Manado dalam Muscab nanti, hubungan GSVL-MOR sebagai Wali Kota dan Wawali Manado dan sama-sama kader senior PD, jangan sampai tersulut dengan eforia politik internal PD.

Komitmen GSVL-MOR sejak awal melayani dan hanya melayani masyarakat Manado lewat jabatan Wali Kota dan Wawali yang masih 4 tahun lagi, jangan sampai dicoreng hanya gara-gara panggung politik. Sebab masyarakat Kota Manado masih terus menunggu terobosan duet kepemimpinan GSVL-MOR.

Muscab urusan internal partai. Urusan kesejahteraan warga Manado ada di pundak GSVL-MOR. Beban itu akan dituntaskan keduanya sampai 4 tahun mendatang.

Jangan virusi masalah politik dengan beratnya beban urusan masyarakat di pemeriantahan Kota Manado saat ini. Semoga eforia politik jelang Muscab PD Manado terus membawa kesolidin duet kepemimpin GSVL-MOR di tengah kerja keras menyelesaikan beban berat persoalan masyarakat di pundak keduanya.  Wallahualam….!!!  (penulis adalah pemimpin redaksi www.manadoline.com)