MANADO – Hampir seluruh belahan NKRI memperingati HUT Kemerdekaan RI ke-75 tahun ini berbeda dari sebelumnya. Rata-rata diperingati sederhana, memperhatikan protocol kesehatan mengingat saat ini Indonesia masih dililit pandemic covid-19.
Pemandangan sama juga di Sulut, khususnya Kota Manado. Wali Kota, GS Vicky Lumentut (GSVL) justru merayakan dengan cara berbeda tanpa mengurangi jiwa nasionalis.
Wali Kota Manado dua periode salah satu kepala daerah di Sulut mengukir sejarah memperingati HUT kemerdekaan RI tahun ini dari puncuk gunung Manado Tua. Dengan mengenakan pakaian adat, GSVL bertindak sebagai Irup dan disaksikan secara virtual oleh jajajaran Pemkot dan DPRD Manado.
Menuju ke puncak harus menempuh perjalanan kurang lebih 4 jam pendakian di atas ketinggian gunung 800 kaki dari permukaan laut. Meski berlangsung sederhana, tapi banyak makna terkandung di HUT Kemerdekaan RI ke-75 tahun ini.
Salah satu diungkapkan Ketua TP-PKK Manado, Julyeta P.A Runtuwena (JPAR) yang ikut ke Manado Tua. “Semangat juang tinggi yang dikobarkan para pahlawan, pejuang kita dulu jangan sampai kendor di era sekarang ini,” kata Rektor Unima yang juga istri Wali Kota GSVL itu.
Semangat pejuang dahulu yang telah gugur dengan menyumbangkan jiwa raga. Tapi era saat ini Indonesia, terlebih di Kota Manado berhadapan dengan tantang yang berbeda.
“Perjuangan kita saat ini melawan kebodohan, kemiskinan, keterbelakangan, bahkan keinginan kuat melihat Indonesia makin jaya, makin maju kedepan, termasuk di Kota Manado,” katanya.
Untuk itu, dia mengajak para generasi muda mengisi kemerdekaan ini dengan hal-hal positih demi kemajuan bangsa dan daerah. “Mari bangkit generasi muda, kita gunakan semua potensi diri, inovasi untuk membangun negeri Indonesia tercinta. Membangun Sulawesi Utara dan Kota Manado khususnya,” pungkas JPAR . (ant)
