Darurat Air Bersih, BPBD Sangihe Salurkan Air Dibeberapa Kampung

Kepala BPBD Kabupaten Kepulauan Sangihe Ir Rivo Pudihang

Tahuna- Musim kemarau yang berkepanjangan sejak beberapa bulan lalu hingga kini berdampak terhadap menurunnya debet air di Kabupaten Sangihe. Bahkan sejak beberapa pekan terakhir ini Kabupaten Sangihe
terancam kekurangan air bersih.

Hal ini dibenarkan Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD)
Sangihe, Ir Rivo Pudihang ketika dikonfirmasi terkait penanganan kemarau penjang, Selasa (24/09). Dikatakannya, Pemerintah relah menetapkan keadaan Siaga Darurat Kekeringan selama 14 hari ke depan terhitung tanggal 16 September 2019 lalu.

“Jadi sejak tanggal 16 September lalu telah di tetapkan keadaan siaga darurat kekeringan selama 14 hari dan dapat diperpanjang sesuai
keadaan di lapangan,” ungkap Pudihang.

Lanjutnya,  BPBD, Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) dan pemerintah kampung serta kelurahan, melakukan upaya penanganan kekeringan melalui penyaluran air ke beberapa kampung dan kelurahan yang membutuhkan.

“Diimbau agar masyarakat menggunakan air sesuai kebutuhan yang menjadi prioritas. Hindari penggunaan air yang tidak perlu. Lakukan penghematan, menampung air pada malam hari sehingga ada persediaan untuk esok hari,” pintanya.

Pudihang juga meminta kepada semua masyarakat di Kabupaten Sangihe untuk mewaspadai dampak kebakaran atau yang bisa memicu bencana yang bisa merugikan banyak orang.

“Juga sehubungan dengan kekeringan agar mewaspadai dampak kebakaran.
Jangan membakar sampah, membuang puntung rokok sembarangan karena
sekarang ini telah terjadi kekeringan  mudah terjadi kebakaran,” ujarnya sembari menambahkan jika ada masyarakat membutuhkan air bersih untuk kiranya  dapat menghubungi BPBD atau instnasi terkait lainnya. (Zul)