TOMBATU — Mengantisipasi dampak bencana alam yang sewaktu-waktu dapat terjadi, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Minahasa Tenggara (Mitra) melalui Dinas Sosial (Dinsos) Mitra, telah menggelar sosialisasi dan pelatihan penanganan bencana bagi masyarakat sejak 25 hingga 27 April.
Sekretaris Daerah (Sekda) Ir Farry Liwe MSc, mewakili bupati Mitra mencanangkan kampung siaga bencana dan kukuhkan 60 personil siaga bencana.
Dalam sambutan, Liwe memberikan apresiasi kepada Kementerian Sosial (Kemensos) RI yang sudah memberikan perhatian kepada Pemkab Mitra dengan menyelenggarakan kegiatan tersebut.
“Semoga kegiatan ini membuat pemerintah terlebih masyarakat menjadi lebih siaga menghadapi bencana yang bisa sewaktu-waktu terjadi. Mengingat Mitra merupakan salah satu daerah di Sulut yang rawan bencana alam,” kata Liwe.
Sementara itu, Kepala Dinsos Mitra Fenggy Wurangian menjelaskan, penting bagi masyarakat untuk lebih memahami tindakan apa yang harus dilakukan, ketika menghadapi bencana alam.
“Masyarakat kami latih untuk mampu menjadi tim reaksi cepat yang sigap, tanggap menghadapi bencana dan menangani situasi bencana dengan cepat,” jelas Wurangian.
Dikatakannya, kegiatan tersebut didanai langsung oleh Direktorat Perlindungan Sosial Korban Bencana Alam (PSKBA) Kemensos RI.
“Kegiatan kami ini didanai oleh Kemensos RI, dengan beberapa agenda yang sudah kami laksanakan. Tentunya melibatkan beberapa pihak sehingga telah terbentuk kampung siaga bencana Soputan Desa Molompar Dua Kecamatan Tombatu Utara,” kata Wurangian.
Pada kesempatan itu juga dilaksanakan Simulasi penanggulangan bencana alam oleh tim kampung siaga bencana soputan,dilanjutkan dengan penyerahan bantuan logistik tim kampung siaga bencana soputan berupa 5 tenda keluarga, 100 embar matras, 100 lembar terpal dan 110 unit selimut. (fensen)
