Dicanangkan Wagub dan Bupati, Pemkab Minsel Genjot Bebas Rabies

Bupati Minsel Christiany Eugenia Paruntu saat mendampingi Wagub Sulut Steven Kandow dan perwakilan dari pemerintah diacara pencanangan, Kamis (2/11/2017)

AMURANG– Upaya pemerintah Minahasa Selatan (Minsel) untuk menjadikan masyarakat sejahtera dan bebas dari bahaya penyakit, terus dilakukan. Salah satunya program bebas penyakit rabies terintegrasi. Mengantisipasi hal itu Pemerintah Kabupaten (Pemkab) melakukan pencanangan Gerakan Pengendalian Rabies.

Pencanangan itu dilakukan Wakil Gubernur (Wagub) Sulawesi Utara (Sulut) Steven Kandow dan Bupati Minsel Chtistiany Eugenia Paruntu di halaman Gereja Masehi Injil di Minahasa (GMIM) Makedonia, Desa Lopana, Kecamatan Amurang Timur, Kamis (2/11/2017).

Bupati Minsel Christiany Eugenia Paruntu saat menjemput Wagub Sulut Steven Kandouw

Pada kesempatan tersebut Bupati Christiany Eugenia Paruntu,  mengakui jika kasus rabies di Minsel memang tertinggi. Sehingga sangat diharapkan dengan dicanangkan kegiatan ini maka Pemerintah Provinsi  apalagi dengan kehadiran Wagub Sulut Steveb Kandow maka bisa membantu Pemkab Minsel dari segi anggaran.

Apalagi menurut Paruntu, pemerintah daerah sangat  membutuhkan anggaran hibah dari Pemerintah Provinsi karena APBD Minsel sangat terbatas.

“Pasti dengan adanya hibah tentu akan sangat membantu Minsel,” harap bupati.

Sementara itu Drh. Sri Mukartini dari Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan, Kementerian Pertanian RI dalam sambutannya mengatakan, perlu diketahui bahwa rabies merupakan penyakit yang sangat ditakuti, karena jika tidak ditangani secara benar maka akibatnya akan menyebabkan kematian pada manusia.

“Sudah saatnya rabies harus dikendalikan secara terpadu, terintegrasi. Dimana dalam melakukan pencegahan bukan hanya dari pemerintah tetapi juga dari swasta dan masyarakat yang mempunyai kepedulian terhadap pengendalian rabies,” katanya.

Setelah ini dia menuturkan apa yang menjadi pesan-pesan dari Pemkan Minsel maupun Pemprov Sulut akan disampaikan ke piminan agar pengendalian rabies mendapat dukungan penuh dari pemerintah pusat.

“Mudah-mudahan ini menjadi motivasi dari seluruh masyarakat dan jajaran pemerintahan kabupaten kota yang ada di Sulut agar lebih giat melakukan pengendalian rabies,” ujar Sri Mukartini.

Sementara Wakil Gubernur Steven Kandouw dalam sambutannya mengatakan, dalam pengendalian rabies harus digalakan. Dan upaya pertama yang harus diperhatikan adalah masalah anggaran baik di Dinas Kesehatan maupun Pertanian.

“Bupati tadi sudah menyampaikan perlu anggaran bantuan. Memang betul, Pak Gubernur punya target, Pemprov akan kasih hibah untuk pembagunan di daerah. Walaupun kali ini dengan undang-undang nomor 23 tahun 2014 kemarin banyak sekali kewenangan-kewenangan kabupaten kota yang dilimpahkan ke Provinsi,” Kandouw.

Untuk upaya yang kedua dia menjelaskan harus melibatkan stakholder masyarakat. Sebagai contoh kegiatan ini dilaksanakan di lingkungan gereja dan tidak di kantor bupati karena menandakan bahwa kampanye ini (pengendalian rabies) benar-benar melibatkan masyarakat.

“Gereja juga berperan aktif bahwa masyarakat harus sadar. Anak-anak juga kalau digigt anjing harus segera kasih tahu. Ternyata banyak kasus nanti sudah digigit tidak dikasih tahu. Untuk itu gereja harus libatkan. PKK juga harus libatkan,” kunci Kandouw.

Ikut hadir dalam kegiatani ini, Wakil Bupati (Wabup) Franky Donni Wongkar, Kepala Badan Litbang Sulut Jemmy Lampus, Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Provinsi, Forkompimda Minsel, jajaran pejabat Pemkab Minsel, para Camat, Lurah serta Kumtua dan sejumlah ASN lingkup Minsel. (Vie)