Diduga Mencemarkan Nama Baik Bupati, Ketua LP KPK Sangihe Penuhi Panggilan Polisi

Ketua LP KPK Komcab Sangihe Johan Adler Fredrick Lukas.

Tahuna- Diduga mencemarkan nama baik bupati, Ketua LP KPK Komcab Sangihe Johan Adler Fredrick Lukas, Jumat (13/3) sekitar pukul 10.00 Wita, memenuhi panggilan pihak Polres Sangihe. 

Menurutnya, kehadiran ke Polres Sangihe, merupakan bentuk ketaatannya kepada hukum, sebagai warga negara Indonesia yang baik. Dirinya mengungkapkan adanya keanehan terhadap materi yang dianggap pencemaran nama baik tersebut. 

“Yang anehnya adalah materi yang dianggap pencemaran nama baik itu dalam surat permohonan hearing ke DPRD Sangihe, persoalan rumah sakit. Saya bersama lembaga (LP KPK) memohon melakukan RDP (Rapat Dengar Pendapat), terkait dugaan penyimpangan proyek rumah sakit. Didalamnya ada beberapa poin yang saya minta ke DPRD di konfirmasi dalam forum RDP,” katanya. 

Karena dianggap aneh, laporan yang menyerang dirinya itu, ia tolak mentah-mentah. Dan dia juga merasa tidak melakukan pencemaran nama baik, sesuai apa yang disangkakan kepadanya. 

“Anehnya salah satu poin dalam permohonan RDP itu dianggap bupati sebagai pencemaran nama baik terhadap dirinya. Dan itu, laporan tadi saya tolak semua. Karena saya merasa tidak melakukan pencemaran nama baik,” tegas pria yang biasa disapa dengan panggilan Jo ini. 

Dirinya pun menyatakan pelaporan terhadapnya itu, dianggap tidak memenuhi unsur. Karena surat tersebut merupakan kewenangan lembaga yang dipimpin olehnya untuk mengawasi jalannya pemerintahan. 

“Kita sudah diperiksa tadi, dan akan diagendakan pemeriksaan kembali oleh pihak kepolisian. Tetap kita anggap laporan ini tidak memenuhi unsur pidana. Karena LSM LP KPK Komcab Sangihe, memang tugasnya sebagai bentuk pengawasan terhadap kebijakan pemerintah,” lanjutnya. 

Tidak anti kritik tambahnya, menjadi harapan Johan kepada para pejabat pemerintah. Sebab kritikan merupakan sarana bagi para pejabat untuk mengkoreksi apa yang telah ia lakukan. Agar kedepannya lebih baik lagi dalam menjalankan tugasnya ke masyarakat. 

“Pada intinya jangan alergi dengan kritik. Karena kritik itu cambuk untuk mereka meningkatkan kinerja. Kalau alergi kritik, mau jadi apa daerah ini,” pungkasnya. (Zul)