Dinas Perkebunan Kurang Mensosialisasikan Tanaman Vanili Kepada Petani

Suasana Pembahasan LKPJ Gubernur Tahun anggaran 2017 antara Pansus dan SKPD Pemprov Sulut.
Suasana Pembahasan LKPJ Gubernur Tahun anggaran 2017 antara Pansus dan SKPD Pemprov Sulut.

MANADO-Ada hal menarik yang terungkap Pansus saat membahas LKPJ Gubernur tahun anggaran 2017, khususnya di Dinas Perkebunan Provinsi Sulut.

Pansus mengangkat soal masalah vanili. Seperti yang disampaikan anggota Herry Tombeng. Soal tidak adanya respon positif dari pemerintah terkait penanaman vanili baik itu cara menanam dan produksinya.

“Kami mendapatkan informasi, belum ada pihak pemerintah yang giat mensosialisasikan manfaat vanili terhadap ekonomi warga sehingga merangsang warga untuk menjadi petani vanili,” tegas politisi Gerindra dapil Minut Bitung ini.

Hal yang sama diungkapkan anggota Pansus Teddy Kumaat. Menurutnya kehancuran vanili di Sulut karena masalah harga.

“Yang menjadi persoalan utama dalam komoditas perkebunan di Sulut selalu aspek harga. Hal ini sering kali terjadi saat panen raya. Komoditas perkebunan butuh kepastian harga. Jadi, saya mengusulkan kita harus membuat Perda atau Pergub terkait pagu harga komoditas perkebunan, untuk mendorong kestabilan harga serta produksi dari petani,” ujar Kumaat.

Menjawab pertanyaan dari anggota Pansus Kepala Dinas Perkebunan Refly Ngantung menyatakan, untuk tanaman vanili, semangat kita semua memiliki semangat yang sama.

“Untuk 2018, kami sudah mengagendakan penambahan bibit vanili. Karena untuk pengembangannya sudah mengikuti basis komoditi yang sudah dikaji terlebih dahulu,” tutur Ngantung. Sambil menyatakan, bicara komoditas ada tiga hal mutlak yang harus diperhatikan. Yaitu
kualitas, kuantitas dan kontiunitas. Hal itu yang pada umumnya ekspor dan ditentukan mekanisme pasar dunia.

Diketahui, Pansus LKPJ Gubernur Sulut tahun anggaran 2017 dipimpin langsung Ketua Pansus LKPJ Ferdinand Mewengkang, Wakil Ketua Boy Tumiwa, Sekretaris Pansus James Karinda, anggota Jemst Tuuk, Teddy Kumaat, Ayub Ali Albugis, Herry Tombeng, Eddyson Masengi, Felly Runtuwene, Amir Liputo, Meiva Salindeho Lintang, Billy Lombok dan dihadiri Sekretaris Daerah Provinsi (Sekprov) Sulut Edwin Silangen dan sejumlah Kepala SKPD Pemprov Sulut. Dan rencananya pembahasan lanjutan akan digelar hari ini di DPRD Sulut. (mom)