Dinkes Sulut Dorong Masyarakat Cegah Demam Berdarah, Ini Alasannya

MANADO– Dinas Kesehatan (Dinkes) Sulawesi Utara (Sulut) mengingatkan masyarakat lebih waspada dan cegah penyakit Demam Berdarah Dengue ( DBD) sebelum terlambat.

Ilustrasi

Kepala Dinas dr Debby Kalalo melalui Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit dr Steaven Dandel, Rabu (5/12/2018) kepada Manadoline mengatakan untuk mencegah penyakit DBD, salah satunya Dinkes lakukan fogging atau tindakan pengasapan.

“Fogging, pihak kami lakukan setelah sudah ada dan ditemui kasus orang atau beberapa yang kena DBD. Dimana orang tersebut terjangkit. Misalnya di rumah bisa saja di sekolah tempat si anak belajar,”jelas Dandel saat berada di ruang kerjanya.

DBD yang terjangkit melalui nyamuk itu, bukan saja diderita oleh anak-anak tetapi bisa menimpa orang dewasa. Kejadian Luar Biasa (KLB) DBD ini secara sederhana bisa dilakukan pencegahan bagi seluruh anggota keluarga di rumah,”tuturnya.

Kendati Dandel mengakui rata-rata orang terkena DBD terlambat di bawa ke Rumah Sakit (RS). Namun hal sederhana
Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) harus lebih diperhatikan masyarakat.

“Normalnya itu hati-hati di jam 09.00-17.00 Wita hingga pukul 18.00-19.00 Wita. untuk jaga-jaga misalnya anak ke sekolah gunakan repellent atau lotion anti nyamuk, kalau di rumah perhatikan lingkungan bersihkan tempat-tempat berpotensi sarang nyamuk apalagi air yang tergenang cukup lama,”jelas Dandel.

Tak bisa dipungkiri, Dandel mengakui selama 2018 menurut data Dinkes sebanyak 16 orang meninggal karena terkena penyakit DBD di Sulut.

“Jika si anak demam sudah tiga hari sebaiknya langsung saja ke RS untuk ditangani tim medis,”tutur Dandel.

Selain itu, tak asing lagi didengar cara mencegah DBD dengan 3M sebaiknya harus sering diterapkan lagi masyarakat yaitu M menutup, menguras, dan mengubur siklus hidup nyamuk.”tandasnya.

(srikandi)