Dinkes Sulut Warning TB, Masyarakat Mulai Germas

SERIUS:Pemprov melalui Dinkes Sulut lakukan Talk Show di Hari TB se-Dunia dengan krk dr Steven Dandel Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P), dr Nova Wulur Ketua Persekutuan Pelayanan Kristen Seluruh Indonesia (Pelkesi), dr Frida Agu Spesialis Kejiwaan (SPKJ).
SERIUS:Pemprov melalui Dinkes Sulut lakukan Talk Show di Hari TB se-Dunia dengan nara sumber dr Steven Dandel (kiri) Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P), dr Nova Wulur Ketua Persekutuan Pelayanan Kristen Seluruh Indonesia (Pelkesi), (kedua kiri) dr Frida Agu Spesialis Kejiwaan (SPKJ) (paling kanan), Kadis Kesehatan Sulut dr Debbie Kalalo (kedua kanan) di lantai 3 Kantor Dinkes, Jumat (7/4/2017) (foto:kandi/ML)

MANADO– Tuberkulosis (TB) terus mendapat perhatian Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulawesi Utara (Sulut) dengan melibatkan kegiatan positif salah satunya talkshow di Hari TB se-dunia dengan berbagai informasi kesehatan.

Diketahui, tema peringatan hari TB tingkat nasional tahun ini adalah Gerakan Masyarakat Menuju Indonesia Bebas Tuberkolosis melalui TOSS TB (Temukan Tuberkulosis Obati Sampai Sembuh).

Termasuk juga peringatan Hari Kesehatan se-dunia salah satunya dilakukan Dinas Kesehatan (Dinkes) Sulut, yaitu sebelumnya dilakukan upacara peringatan hari TB se dunia yang jatuh 24 Maret 2017 lalu, dan puncaknya Jumat (7/4/2017) pagi di lapangan Kantor Gubernur sekira pukul 05.30 Wita yang dihadiri seluruh Aparatur Sipil Negara (ASN) lingkup Pemprov.

Dimana, dalam sambutan Menteri Kesehatan RI Prod. Dr. dr Nila Farid Moeloek, Sp.M.(k) dibacakan Plt. Asisten I Drs. Roy Mewoh, DEA mengatakan enam tujuan awal masyarakat memulai pola Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas).

Diantaranya peningkatan aktivitas fisik, peningkatan perilaku hidup bersih dan sehat, penyediaan pangan sehat dan percepatan perbaikan gizi, peningkatan pencegahan dan deteksi penyakit, peningkatan kualitas lingkungan, dan peningkatan edukasi hidup sehat,”jelas Mewoh.

Sementara dalam Talk Show, Kepala Dinas Kesehatan Sulut dr Debie Kalalo, M.Sc, PH mengatakan bukan hanya penyakit TB saja, tapi harus bergandengan tangan untuk masalah kesehatan lainnya.

Dengan kegiatan Ketuk Pintu 100.000 rumah sangat baik sekali membantu program kesehatan mental dengan tema “Keluarga Sehat Bebas Depresi,”terang dr Debbie saat talkshow di lantai 3 Kantor Dinkes, jalan 17 Agustus Manado.

Lanjutnya, bicara soal data penemuan kasus TB di Sulut pada 2016 total 5297 kasus, 176 dalam pengobatan salah satunya 135 anak.

Kebijakan pemerintah sehubungan dengan pengendalian TB mewujudkan Indonesia sehat, tentu di Sulut punya komitmen Sulut sehat tentu instansi terkait menjaga masyarakat tetap sehat,”kata dr Debbie.

Tindakan yang dilakukan yaitu mutu fasilitas kesehatan, Rumah Sakit (RS) rujukan.”Kami dorong pemberdayaan masyarakat. Ini sangat sekali, maka akan lebih mudah diobati baik di puskesmas atau rujukan RS,”kuncinya.

Sementara, salah satu nara sumber dalam talkshow dr Steven Dandel Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) menyebut TB adalah penyakit yang disebabkan oleh kuman atah bahasa medis bakteri menyerang paru-paru.

“Jika penderita tidak diobati, rata-rata orang dua tahun kemudian pasien kena TB meninggal,”jelas dr Steven.

Jika gejala batuk menimbulkan lendir, mulai disertai keringat para malam hari, penurunan berat badan dan nafau makan menurun, hati-hati itu gejala TB,”dr Steven menjelaskan.

Hidup bersih dan sehat, apalagi menjaga kesehatan tubuh sangat pentinh agar terhindar TB dan penyakit lainnya,”pungkasnya.

Hadir dalam kegiatan tersebut, mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat Unsrat, siswa PMI SMA N I Manado dan kader-kader Pelkesi.

(srikandi)