Gaghana Buka Pameran dan Galeri Sangihe Art Space

Manadoline.com, Tahuna- Bupati Jabes Ezar Gaghana launching galeri seni sekaligus pameran yang dilaksanakan di Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Daerah Kabupaten Kepulauan Sangihe Senin (1/03/2021).
Gelaran ini diprakarsai Sangihe Visual Secret, kelompok pemuda Sangihe yang konsen dalam pengembangan minat dan bakat dalam dunia seni. 


“Galeri ini dilahirkan dari mimpi bersama teman-teman di Visual Secret yang lebih besarnya lagi tentu saja seniman-seniman Sangihe. Ada proses silang pendapat baik dari kami, senior-senior, bahkan banyak pihak untuk dunia Seni di Sangihe,” kata Billy Maninggir selalu Ketua Panitia. 


Dirinya pun berharap, gelaran ini mampu menjadi wadah bagi masyarakat sangihe untuk dapat lebih menggelorakan eksistensi berkesenian ala seniman-seniman dipulau kecil Sangihe dan memperkenalkan seni rupa khas Tampungang Lawo.


“Tema untuk kegiatan awal ini yakni ‘Loud and Free’ dan ini sudah menggambarkan dengan tegas mimpi kami bersama untuk terus menciptakan ruang karya bagi seluruh masyarakat Sangihe,” jelasnya.


Karena selain bisa diakses sebagai proses belajar masyarakat, kegiatan yang akan berjalan selama tiga hari ini, pun kedepannnya, harus menjadi ruang bebas bagi seniman sangihe untuk berbicara melalui karyanya,” sambungnya. 


Kegiatan ini didukung penuh pemerintah Kepulauan Sangihe melalui Sekretaris Daerah (Sekda) Harry Wolf bahwa Pemkab menyambut baik upaya Sangihe Art Space dalam mewujudkan inovasi-inovasi memperkenalkan dan mengembangkan Sangihe.


“Suku Sangihe memiliki ciri khas tersendiri terkait seni baik musik maupun seni rupa. Sehingga lewat fasilitas DPKD, dibuka ruang bagi anak muda khususnya di Sangihe untuk bisa berinovasi dan berkreasi dengan batasan-batasan tertentu. Ini merupakan peluang juga untuk tetap menjaga kreativitas,” ungkapnya.


Disinggung terkait bangunan yang digunakan sebagai galeri seni yang akan dilaunching pada hari ini, Wolf menyebutkan jika sesuai dengan perencanaan Urban Renewal Tahuna City, bangunan yang telah masuk kategori Heritage ini bakal dikembalikan sesuai fungsinya, yang berarti termasuk galeri yang bakal mendapatkan perhatian.


“Dulunya, gedung BPU ini merupakan pusat kegiatan masyarakat. Sehingga sesuai perencanaan Pemkab Sangihe, tempat ini akan dikembalikan sesuai fungsinya sambil menunggu kajian terkait ruang dari Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Daerah.” ujarnya.


“Kedepan, semua pemanfaatan aset pemerintah itu butuh ada kerjasama, dan pemanfaatan serta peluang ini sangat terbuka. Nantinya akan dilakukan kajian-kajian teknis terkait pemanfaatannya karena memang sebagian besar anak muda yang terlibat di dalam kegiatan ini, masing-masing dengan latar belakang yang berbeda sehingga kekayaan untuk mengawal kegiatan anak muda itu lebih besar,” tegasnya. 


Sementara itu, Kepala DPKD Sangihe, Johanis Pilat menegaskan jika gelaran hari ini merupakan satu kebangkitan kaum muda Sangihe dalam mengaktualisasikan diri. Sementara bagi DPKD sendiri, hal ini capnya sebagai kebangkitan paradigma perpustakaan modern.


“Paradigma perpustakaan di era digital saat ini adalah working Space atau area kerja kreatif bagi anak-anak muda, sebab perpustakaan pada dasarnya merupakan pusat ilmu pengetahuan, pusat aktivitas masyarakat bahkan pusat budaya. 


“Saya berharap, ruang yang tersedia bagi anak-anak muda ini mendapatkan support dari berbagai pihak untuk mendorong mereka bisa mengembangkan potensi diri, sekaligus menjadi tanggung jawab kami terhadap sejarah panjang gedung ini sebagai pusat kegiatan masyarakat,” pungkas Pilat.