MANADO – Sebanyak 163 tahanan dan narapidana umat muslim di Rumah Tahanan Negara Kelas IIA Manado, mengikuti doa bersama dan deklarasi buta huruf Al-Qur’an, Senin (10/09). Kegiatan yang gagas Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan HAM RI tersebut, dilaksanakan di Masjid At-Taubah Rutan Manado dan dibuka secara langsung oleh Kepala Rutan Manado Raden Budiman P Kusumah.
Reden Budiman P Kusumah, mengatakan kegiatan ini dilaksanakan bertujuan untuk melatih Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP), agar bisa membaca serta menulis Al-Qur’an.
“Kegiatan hapus buta huruf Al-Qur’an sangat positif agar warga binaan dapat membaca, menulis serta mengerti tentang Al-Qur’an,” ujarnya.
Lebih lanjut, Reden Budiman P Kusumah yang baru saja dilantik sebagai Kepala Rutan Kelas IIA Manado pada tanggal 29 Agustus 2018, meminta kepada seluruh warga binaan muslim untuk wajib mengikuti kegiatan ini dan akan dilakukan kontrol oleh para petugas yang sudah ditentukan.
“Belajar dan membaca Al-Qur’an wajib diikuti oleh seluruh warga binaan muslim. Ini sangat penting dan akan menjadi bekal untuk merubah sikap hidup menjadi lebih baik setelah anda bebas nanti dan ini akan menjadi syarat bagi warga binaan untuk mengikuti program Cuti Bersyarat, Pembebasan Bersyarat, Cuti Menjelang Bebas serta Asimilaso,” tegas Karutan dengan segudang prestasi tersebut.
Dalam kegiatan tersebut juga disampaikan sambutan dari Dirjen Pemasyarakatan Kemenhumham RI, doa bersam untuk bangsa Indonesia dilanjutkan dengan sholat magrib serta doa dalam rangka menyambut Tahun Baru Islam 1440 H di masing-masing kamar hunian.
Program yang juga akan wajib diikuti segenap warga binaan muslim di Rutan Kelas IIA Manado adalah Tausiyah tentang Iqro dan Fadilah membaca Al-Qur’an.
Hadir dalam kegiatan Deklarasi Hapus Buta Huruf Al-Qur’an sejumlah pejabat Muslim Rutan Kelas IIA Manado diantaranya Kasubsie Pengelolaan Arjun Djuma Okong, Kasubsie Pelayanan Tahanan Wahjono, serta para petugas muslim lainnya. (ml)
