Gubernur OD Sebut Sulut Cinta Damai, Ini Alasannya

Gubernur Sulut Olly Dondokambey
Gubernur Sulut Olly Dondokambey

MANADO– Keamanan Sulawesi Utara (Sulut) khususnya di Manado saat ini tetap aman dan kondusif. Hal ini ditegaskan Gubernur Olly Dondokambey (OD), Rabu (17/10/2018) tadi.

Diketahui, menyusul sempat terjadi kisruh terkait kedatangan Habib Muhammad Bahar Bin Ali bin Smith dan Habib Muhammad Hanif bin Abdurrahman Al-Athos yang datang ke Manado untuk menghadiri Tabligh Akbar dan Haul Albar ke 7 Al Habib Ali bin Abdurahman bin Smith, Senin (15/10/2018) kemarin.

Kisruh terjadi hanya karena miss komunikasi. Keamanan daerah tetap terjaga sampai saat ini.“Jadi semua sudah kondusif, Forum Koordinasi Umat Beragama (FKUB) dan Ormas sudah datang. Saya kira ada mis-komunikasi sehingga ada hal yang seperti kita lihat kemarin bagaimana. Namun puji Tuhan semua berjalan dengan baik, sehingga tidak terjadi apa-apa,” terang Gubernur Olly.

Lanjutnya, guna menghindari kesalahpahaman, hendaknya setiap agenda yang akan dilaksanakan di lingkup daerah Sulut dapat dikoordinasikan bersama Badan Kerja Sama Umat Beragama (BKSUA).

Artinya hal-hal seperti itu kita bicarakan didalam pertemuan dengan BKSUA. Supaya tidak ada salah pengertian dalam kegiatan keagamaan di Sulut,”ujarnya.

Sejalan dengan peristiwa yang terjadi, menurut Gubernur Olly masyarakat Sulut sekali tak menolak Ulama. Masyarakat Sulut Cinta Damai. Teliti dengan baik semua informasi yang tersebar. Menjaga Keamanan bukan hanya tugas Pemerintah dan aparat, tetapi semua.

“Mereka bukan menolak Habib datang di Sulut, saya kira tidak ada yang menolak seperti itu. Karena banyak ulama-ulama yang datang. Namun yang mereka inginkan jangan ada yang memprovokasi sehingga bisa terjadi perpecahan di Sulut,”tegasnya Olly.

Menjaga keamaan di Sulut merupakan tugas bersama, tugas setiap lapisan masyarakat yang ada di bumi Nyiur Melambai.

Masyarakat jangan mudah terpancing dengan berita Hoax yang sengaja disebarkan oleh oknum yang tidak bertanggungjawab yang ingin merusak kerukunan masyarakat Sulut,”pungkasnya.

(srikandi/hm)