Gubernur Olly Launching Pasar Murah Bersubsidi, Ini Bapok yang Dijual

MANADO– Operasi pasar murah bahan pokok (Bapok) bersubsidi dalam rangka penanganan dampak pandemi Covid-19 di 15 kabupaten/kota di Sulut diresmikan Gubernur Sulawesi Utara (Sulut) Olly Dondokambey.

Gubernur Olly Dondokambey saat meresmikan Pasar Murah Bapok Bersubsidi di lobi Kantor Gubernur, Rabu (24/6/2020) (foto:Ist)

Gubernur Olly mengatakan operasi pasar ditujukan kepada masyarakat yang tidak mendapatkan bansos sembako namun masih mampu membeli sembako dengan harga terjangkau.

“Semua terdampak tapi ada yang dapat bantuan langsung ada yang tidak bisa kita kasih bantuan langsung karena dianggap mereka masih kategori mampu tapi pemerintah membuat pasar murah jadi kita buat pasar murah untuk memberikan bantuan kepada masyarakat yang tidak bisa kita bantu langsung,” kata Olly saat peresmian digelar di Lobi Kantor Gubernur, Rabu (24/6/2020) didampingi Sekdaprov Sulut Edwin Silangen dan Kadisnakertrans Erny Tumundo.

“Jadi harganya kita subsidi, misalnya minyak beras gulanya disubsidi baru kita jual, misalnya kalau total harga itu Rp.140 ribu minyak, gula, beras kita lepas ke masyarakat sebesar Rp.97 ribu, jadi ada subsidi disitu. Nah ini bantuan ke masyarakat yang tidak bisa kita memberikan bantuan secara langsung karena mereka masih dianggap mampu tapi harganya kita bisa lakukan diskon yang banyak,” lanjutnya.

Adapun stok bapok bersubsidi yang dijual yaitu 80 ton beras (Rp.7500 per kg), 30 ton gula (Rp.9000 per kg), 30.000 liter minyak goreng (Rp.7000 per liter), 5 ton tepung, 5 ton mentega, 20 ton bawang merah, 20 ton bawang putih, 4 ton cabai dan 4 ton tomat. (Selain beras, gula dan minyak goreng harga bapok lainnya menyesuaikan dengan harga pasar yang berlaku saat kegiatan).

Selain itu, Pemprov Sulut juga menjual bapok bersubsidi per paket dengan harga Rp. 94.500 berupa 5 kg beras, 4 kg gula dan 3 liter minyak goreng.

Selain operasi pasar murah, di tempat yang sama, Olly menyerahkan secara simbolis santunan duka bagi ahli waris pekerja sosial keagamaan serta bantuan kepada Industri Kecil dan Menengah (IKM) Pangan terdampak Covid-19 di Sulut.

“Program pemerintah dalam rangka memberikan bantuan santunan kematian tetap itu berjalan terus kita bisa lihat jadi ini ada sekian banyak orang yang kita kita langsung kasih bantuan,” ungkapnya.

Lebih lanjut, Gubernur Olly juga menyinggung program pelatihan pariwisata yang digelar Pemprov Sulut bagi masyarakat yang kehilangan pekerjaan akibat pandemi Covid-19 sehingga ketika sektor pariwisata berjalan kembali, Sulut memiliki sdm siap pakai di industri pariwisata.

“Dalam rangka mempersiapkan era baru di bidang pariwisata, pemprov bekerja sama dengan masyarakat yang kehilangan pekerjaan membuat pelatihan agar supaya kita masuk era pariwisata kalau sudah bisa dibuka kita sudah siap jadi kegiatan ini kita tidak diam berjalan terus sesuai dengan protokol Covid-19,” tutup Olly.

(kan/*)