IGI Usul Ke Menteri Nadiem, Sederhanakan Mata Pelajaran Melalui Perubahan Kurikulum

Ketua Ikatan Guru Indonesia (IGI), Muhammad Ramli Rahin. (foto:ist)

JAKARTA – Ketua Ikatan Guru Indonesia (IGI), Muhammad Ramli Rahim menyarankan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Anwar Makarim melakukan perubahan kurikulum yang mengatur tentang mata pelajaran di sekolah-sekolah.

Menurut Ramli, kurikulum baru mengatur soal penyederhanaan jumlah mata pelajaran dalam rangka mengurangi beban siswa dan guru makin berkurang sehingga diarahkan pada potensi terjadinya peningkatan mutu pendidikan bagi siswa.

“Dampaknya pada siswa dan guru. Karena yang terjadi beban belajar terlalu besar sehingga siswa harus banyak tahun tapi justru tidak mendalam,” ungkap Ramli saat pertemuan dengan Menteri Nadiem di Jakarta.

Mata pelajaran dasar yang disarankan IGI untuk sekolah dasar seperti Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Matematika dan Pendidikan Agama berbasis Pancasila. Untuk Bahasa Inggris, Ramli menjelaskan diarahkan pada percakapan sebagai modal siswa sehingga tidak lagi diajarkan di SMP dan SMA.

Sedangkan untuk SMP disarankan lima mata pelajaran dan SMA IGI mengusulkan enam mata pelajaran. Tetapi menurut Ramli perlu dilakukan pengkajian soal mata pelajaran di tingkat SMP dan SMA.

“Pilihannya jangan sampai menghilangkan mata pelajaran, tapi ada penggabungan mata pelajaran. Efektivitasnya tetap diperhitungkan sehingga guru tidak kehilangan linearitasnya,” jelasnya.

Penyederharan mata pelajaran berpotensi mengurangi jumlah kebutuhan guru di sejumlah wilayah terpencil, sehingga guru-guru dapat disebar merata di daerah-daerah lainnya.

Dia menambahkan, usulan IGI mendapat respons positif dari Menteri Nadiem dan berharap mendapatkan kepastian dari usulan tersebut. (hcl)