Impikan Casino di Manado, Ide Van Bone 'Dianulir' Parasan

Ketua DPRD Kota Manado Nortje Van Bone dan Ketua Komisi B Revani Parasan

MANADO — Membangun Kota Manado yang maju dan berdaya saing, pastinya dibutuhkan perencanaan yang matang. Tidak hanya itu, keberanian dalam pengambilan keputusan juga dibutuhkan untuk membawa kebaikan bagi daerah.

Nah, baru-baru ini Ketua DPRD Kota Manado Nortje Van Bone berpendapat jika usaha Casino hadir di Manado, sudah pasti PAD akan meningkat. Selain itu, dampak ke tenaga kerja juga akan sangat signifikan karena keberadaan usaha tersebut.

“Bisa saja usaha seperti Casino ada di Kota Manado, asalkan penanganannya dijaga agar tidak memberi dampak buruk bagi masyarakat sekitar. Dan penempatannya harus jauh dari pemukiman warga agar tidak terlalu berpengaruh. Terutama masalah keamanan harus dijaga dan keikutsertaan masyarakat harus memenuhi syarat umur dan kapasitas,” terang Van Bone.

Apalagi, kata Van Bone usaha itu bisa menghasilkan PAD yang sangat tinggi. Kemudian dari hasil itu bisa direncanakan untuk pembangunan Kota Manado untuk sektor yang dibutuhkan seperti pemberdayaan UKM, pembangunan kawasan olaraga, dan hal lainnya yang memberi dampak positif bagi mmasyarakat.

Lanjutnya, Pemerintah setempat bila mengizinkan adanya usaha Casino, maka harus bersiap menerima resiko. Karena, tidak dipungkiri lagi jenis usaha judi memiliki dua sisi manfaat yang berbeda bila tidak ditangani secara tepat.

“Kita lihat saja Singapura, negara dengan luas wilayah tidak seluas Indonesia, tapi PAD yang diperoleh sangat banyak. Itu juga tidak lepas dari keberhasilan pemerintah saat mengizinkan usaha itu ada, dan berani mengambil resiko ketika ada ada permasalahan. Sebab itu, jika diizinkan dan ditangani dengan benar maka tidak mungkin PAD Kota Manado akan berlipat ganda,” terang Van Bone.

Terpisah, Ketua Komisi B DPRD Kota Manado Revani Parasan terkait Casino justru tidak setuju. Sebab, usaha jenis itu pastinya akan membawa dampak buruk bagi karakter masyarakat Kota Manado. Apalagi, jika diizinkan maka harus ada pertimbangan terkait adat dan budaya, serta dampak negatif lainnya yang justru merugikan kebaikan yang sudah dijaga selama ini.

“Untuk saya, lebih baik menciptakan usaha modern yang bisa menarik tenaga kerja serta memberi dampak kenaikan PAD. Dari pada ada rencana untuk membangun usaha judi hanya karena ukuran PAD yang tinggi,” terang Parasan. (Sten).