Jelang Naru, Pertamina MOR VII Jamin Pasokan BBM dan LPG di Sulut

GM Pertamina MOR VII Cabang Suluttenggo Werry Prayogi (kanan) Branch Manager Wilayah Suluttenggo Addieb Arselan (kiri) saat Press Conference mengenal Satgas Naru 2019; Pengamanan Pasokan Energi di Natal dan Tahun Baru, Selasa (18/12/2018) (foto:kandi/ML)

MANADO– Jelang Hari Raya Natal dan Tahun Baru (Naru), Pertamina Marketing Operation Region (MOR) VII Cabang Sulawesi Utara Tengah dan Gorontalo (Suluttenggo), pengamanan konsumsi dan pasokan untuk Bahan Bakar Minyak (BBM) dan konsumsi Liquid Petroleum Gas (LPG) untuk pelayanan kepada masyarakat dijamin aman dan terkendali.

General Manager (GM) MOR VII, Werry Prayogi saat press conference di Kantor Pertamina Cabang Suluttenggo, Selasa (18/12/2018) mengungkapkan, Satuan Tugas (Satgas) di Manado mengkoordinasikan, mengawal ketersediaan seluruh kegiatan BBM dan Gas di Wilayah kerja Regional VII.

Prayogi mengakui terjadinya lonjakan kebutuhan BBM dan Gas merupakan momen setiap tahun bagi pihak Pertamina yang harus dilewati dan cukup banyak tantangan.

“Di Wilayah kami ada 3 daerah yang mayoritas merayakan Natal juga merupakan titik konsentrasi mudik yaitu Manado, Poso dan Toraja. Manado ini adalah pusat kegiatan Naru. Melihat itu kami siap untuk membantu mastarakat yang merayakan Natal khususnya ketersediaan BBM dan LPG,”jelas Prayogi.

Sementara itu ditempat yang sama Branch Manager Wilayah Suluttenggo Addieb Arselan dalam pemaparannya mengenai Satgas Naru 2019; Pengamanan Pasokan Energi di Natal dan Tahun Baru mengatakan, prediksi BBM Satgas Naru-Sulawesi untuk premium konsumsi normal 3.985 sementara konsumsi Satgas Naru 2019 4.037 angka dalam kiloliter perhari bertambah 1,3 persen (jelasnya lihat foto).

Untuk LPG subsidi, konsumsi normal 1.455,6 dengan konsumsi Satgas Naru 1.631,9 sementara LPG non subsidi konsumsi normal 131,6 naik 12 persen dan konsumsi Satgas Naru 151,9 naik 15 persen, sementara Avtur DPPU Samratulangi konsumsi normal 167, konsumsi Satgas Naru 185 diprediksi naik 11 persen,”lanjut Addieb.

Bukan hanya itu, pihak Pertamina secara serius menyiapkan armada dan awak mobil tangki dengan 15 main terminal BBM, 582 mobil tangki NPSO, 13 tanker, 2 terminal BBM aneksasi, 352 mobil tanki SPBU, 1056 awak mobil tangki (AMT).

Addieb mengakui pengamanan BBM, LPG, dan Avtur terus berupaya memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat. Termasuk melakukan himbauan melalui media sosial (Medsos), peningkatan stock BBM LPG di lembaga penyalur, memprioritaskan optimalisasi mobil tanki dan SPBU serta koordinasi internal antar direktorat.

“Yang jelas jelang Naru ketersediaan stok BBM, LPG menjadi prioritas. Masyarakat tak perlu takut. Gunakanlah sesuai kebutuhan,”tandasnya sembari berharap tidak terjadi penimbunan BBM LPG, khususnya gas bersubsidi untuk beberapa pihak misalnya warung, rumah makan yang termasuk dalam usaha makro lainnya.

(srikandi)