Jemaat GBI Tahuna Bersama Bupati, Panen Raya ‘Bungkahe’ di Kelurahan Santiago

Manadoline.com, Tahuna- Jemaat GBI (Gereja Bethel Indonesia) Tahuna bersama Bupati Kabupaten Kepulauan Sangihe Jabes Ezar Gaghana, panen raya ubi atau biasa disebut bungkahe oleh masyarakat Sangihe, di Kelurahan Santiago Kecamatan Tahuna Kamis (1/04/2021). 


Meski menempuh jarak hampir 500 Meter, namun Bupati dan para jemaat tampak antusias memanen ubi yang tumbuh subur, dan telah ditanam sejak 6 bulan yang lalu di lahan yang telah siapkan oleh Jemaat GBI Tahuna. 

Setelah melakukan panen, Bupati Kabupaten Kepulauan Sangihe mengucapkan terimakasih kepada jemaat GBI atas sumbangsih dan peranannya dalam membantu pemerintah daerah dalam menjaga ketahanan pangan di masa pandemi covid-19.


“Ini merupakan partisipasi lembaga Gereja Bethel Indonesia dalam mensuplai ketahanan pangan yang ada di Kabupaten Kepulauan Sangihe. Dan kita panen ubi ini hasilnya luarbiasa, saya kira perlu dikembangkan. Bukan hanya nanti ubi nya saja yang di bagikan, tapi bibitnya juga dibagikan kepada masyarakat karena bibit ubi nya bagus,” katanya. 

Disinggung tentang peranan pemerintah daerah dalam menjaga ketahanan pangan di masa pandemi covid-19, dijelaskan Bupati bahwa ketahanan pangan merupakan tugas bersama. 


“Saya kira kita semua harus bergerak, tidak hanya pemerintah daerah saja. Termasuk juga lembaga keagamaan, didalamnya ada gereja untuk mendorong partisipasi aktif semua elemen di tengah pandemi covid-19,” jelasnya.

“Harapannya kita tetap eksis, kita tidak boleh menyerah dengan pandemi covid-19. Kita lawan, kita lakukan sesuatu untuk mendatangkan kebaikan dan berbuat untuk banyak orang,” sambung Bupati.


Sementara itu Gembala GBI Tahuna Pdt Christ Balompapueng mengatakan jika menjaga ketahanan pangan merupakan tugas Gereja. Tidak hanya untuk memperhatikan jemaatnya sendiri, tapi juga untuk semua kalangan. 


“Karena pandemi covid-19 itu tidak berdampak pada satu kalangan atau elemen, tapi keseluruhan. Oleh sebab itu, gereja dengan nilai-nilai yang baik bisa jadi berkat untuk masyarakat yang ada,” ujarnya. 


Dirinya pun menambahkan jika para jemaat sangat antusias dalam pemberdayaan lahan-lahan yang ada. Sehingga ada tiga hektare lahan tanaman holtikultura yang dikelola oleh para jemaat. 


“Para jemaat sangat antusias dalam mengelola tanaman di lahan yang ada. Untuk saat ini pihak gereja kurang lebih ada mengelola tiga hektare. Harapan ke depan akan banyak gereja, banyak tokoh-tokoh agama dan banyak orang-orang yang bisa sama-sama jadi berkat, buat masyarakat yang membutuhkan program ketahanan pangan,” pungkasnya.