Jumlah SMA-SMK Hanya 400, Sondakh Desak Ada Penambahan

MANADO-Sulawesi Utara harus ada penambahan SMA dan SMK. Pasalnya, jumlah SMA/SMK untuk saat ini sudah semakin mengerucut karena jumlahnya hanya 400-an dibandingkan dengan Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menegah Pertama (SMP).

Kepala Dinas Grace Punuh yang dipanggil hearing bersama dengan Kepala Sekolah SMA/SMK di Kota Manado, membenarkan jika jumlah SMA dan SMA hanya 400-an yang tersebar di 15 kabupaten/kota.

“Kami mengusulkan ada penambahan. Karena jumlah SMA/ SMK sudah semakin mengerucut dibandingkan jumlah SD dan SMP di atas seribu. Kami berharap dewan dapat memperjuangkannya,” ucap Punuh.

Wakil Ketua Komisi IV, Inggried Sondakh yang ikut hadir dalam hearing kemarin mengakui ikut terkejut jika jumlah SMA dan SMK di Sulut.

” Dengan data yang diberikan Diknas, kami sangat prihatin. Ini juga merupakan satu hambatan ketika penerimaan siswa baru. Karena SMA dan SMK tidak semua ada di setiap kecamatan. Seperti di Kecamatan Mandolang belum ada SMA dan SMK negeri. Sehingga dengan berlakunya Zona, untuk wilayah Kalasey, Tateli, Koha, Agotey, Sea anak-anak yang ingin melanjutkan sekolah ke tingkat SMA/SMK sulit, “tegas Sondakh.

Lanjut Politisi Golkar dapil Minahasa-Tomohon, bahwa jumlah SMA/SMK perlu ada penambahan karena jika tidak setiap tahunnya akan terus bermasalah.

” Ini akan menjadi perjuangan saya kedepan di DPRD. Karena jika tidak ada penambahan setiap tahun akan terus bermasalah,” kata Sondakh.

Karena kepeduliannya di dunia pendidikan, Inggried Sondakh telah berhasil memperjuangkan aspirasi masyarakat Minahasa, dengan dibangunnya SMA di Desa Kanonang.

” Sekolahnya sudah selesai dibangun tinggal menunggu peresmian dan segera beroperasi,” ujar Sondakh. (27)