Kandouw: Kualitas SDM ASN Sulut Butuh Kompetensi Manajerial

Badan Diklat Provinsi Sulut menggelar Pendidikan dan Pelatihan Kepemimpinan Tingkat III Pola Kemitraan Kab Bolaang Mongondow Utara dan Diklat Tkt IV Provinsi serta Diklat Teknis Coach, yang pelaksanaanya di Aula Badan Diklat Watutumouw,Selasa 7/03/2017.
Badan Diklat Provinsi Sulut menggelar Pendidikan dan Pelatihan Kepemimpinan Tingkat III Pola Kemitraan Kab Bolaang Mongondow Utara dan Diklat Tkt IV Provinsi serta Diklat Teknis Coach, yang pelaksanaanya di Aula Badan Diklat Watutumouw,Selasa 7/03/2017.
Badan Diklat Provinsi Sulut saat gelar Pendidikan dan Pelatihan Kepemimpinan Tingkat III Pola, di Aula Badan Diklat Watutumouw, Selasa (7/3) (foto:humaspemprov)

 

MANADO-Kuantitas dan kualitas jajaran Birokrasi Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulawesi Utara (Sulut) dirasakan belum sebanding dalam menjawab tuntutan pelaksanaan tugas di bidang Pemerintahan, Pembangunan dan Sosial Kemasyarakatan di daerah ini.

Untuk itu, Pemprov melalui Badan Diklat Sulut menggelar Pendidikan dan Pelatihan Kepemimpinan Tingkat III Pola Kemitraan Kab Bolaang Mongondow Utara dan Diklat Tkt IV Provinsi serta Diklat Teknis Coach, yang pelaksanaanya di Aula Badan Diklat Watutumouw, Selasa (7/3).

Wagub Sulut Steven Kandouw dalam arahan menyatakan bahwa Human Capital (Modal SDM) merupakan modal jangka panjang untuk pengembangan dalam Peningkatan SDM dan Kompetensi Aparatur Sipil Negara, juga mendapat skala prioritas oleh Pemerintah Provinsi Sulut di 2017 ini.

Lebih jauh ditegaskan Kandouw, pada forum tersebut yang dihadiri Kepala Lembaga Administrasi Negara (LAN) RI, Dr Adi Suryanto MSi, Kepala Pusat Pengembangan Program dan Pengembangan Diklat LAN RI, Dra Reni Suzana MPPM, Asisten Administrasi Umum Ir Roy O Roring MSi, Kaban Diklat Ir J Senduk.

Menguraikan bahwa, kesenjangan perbandingan jumlah kuantitas dan kualitas jajaran birokrasi dimiliki Sulut saat ini masih belum sebanding dengan tuntutan pelaksanaan tugas pemerintahan, pembangunan dan sosial kemasyarakatan yang harus diselenggarakan didaerah ini.

Juga Kandouw sebagaimana dikutip Kabag Humas Pemprov Sulut Roy RL Saroinsong SH, mengatakan lewat Diklat ini ASN yang kapabel harus memiliki Kompetensi Managerial.

Diantaranya, pengetahuan keterampilan, sikap/prilaku yang terukur untuk dikembangkan dalam memimpin/mengelola unit organisasi.

Kompetensi Technical ; yaitu pengetahuan keterampilan, sikap/prilaku yg terukur untuk dikembangkan secara spesifik dengan bidang teknis jabatan.2q

Kemudian Kompetensi Sosio kultural yakni pengetahuan/keterampilan yang dikembangkan berdasarkan Pengalaman dalam berinteraksi dengan masyarakat majemuk.

“Kita harus mampu meningkatkan kapasitas kerja Aparatur agar memiliki kemampuan multy tasking, seperti yang ditandai dengan ketersediaan aparatur yang memiliki 3(tiga) kompetensi yakni : Kompetensi Managerial, Teknis dan Sosio Cultural, termasuk bagi aparatur Coach/Widyaiswara yang juga merupakan salah satu kunci sentral dalam membentuk dan menghasilkan karakter serta kompetensi peserta didik,” harap Mantan Ketua DPRD Sulut.

Sementara itu Kepala LAN RI, Dr Adi Suryanto MSi dalam paparannya mengapresiasi akan semangat dan motivasi pihak Pemprov Sulut dalam peningkatan dan pengembangan kompetensi SDM Aparatur dalam menunjang program menuju Sulut Heba.

Temasuk juga menghimbau kepada pihak BKD, untuk secara terpadu dan terintegerasi dengan pihak Badan Diklat dalam menyiapkan Data Base bagi penyiapan pengembangan Aparatur yang potensial, sembari juga berjanji akan memperjuangkan akan peningkatan status Akreditasi dari Badan Diklat Provinsi Sulut di LAN RI dalam penyelenggaraan Diklat Struktural, Teknis Fungsional maupun penyiapan Infrastruktur dan Suprastruktur Kediklatan.

Sebagaimana diketahui, ASN lingkup Pemerintah Provinsi Sulut saat ini berjumlah 11.375 orang. Jumlah ini merupakan akumulasi dari jumlah pegawai sebelumnya yakni 5.468 orang, ditambah dengan Pegawai alih status (Guru SMA/SMK) sejumlah 5.907 orang.

Dari Kabupaten/Kota, Kabag Humas selaku Juru Bicara Pemprov Sulut memberitakan, sementara ini pegawai memasuki masa pensiun mencapai 279 orang pada 2016 (R2LS)

(srikandi/hm)