Kartini Itu Bernama Kartika

Kartika saat berada di mobil hendak melakukan penyemprotan disinfektan.

Tahuna- Dia merupakan salah satu wanita garda terdepan di tim Gugus Tugas dalam pencegahan penyebaran Covid-19 di Kabupaten Kepulauan Sangihe.

Tak jarang dia terlihat hilir-mudik di Kota Tahuna, menggunakan mobil berpindah-pindah tempat, menyemprot cairan disinfektan ke berbagai penjuru Kota Tahuna. Atau seadanya memberikan penjelasan kepada masyarakat tentang Covid-19. Teranyar, dirinya jugalah yang menjadi ujung tombak menjaga para pelaku isolasi mandiri di SKB.

Dalam memperingati Hari Kartini (21/4/2020), media ini pun sengaja mewawancarai sosok wanita tangguh, salah satu anggota Satpol PP yang layak dinobatkan sebagai Kartininya Sangihe dalam konteks peranan wanita dalam pencegahan Covid-19.

Dia adalah Kartika Baweleng Corneles atau yang lebih sering di sapa dengan panggilan Tiqha Kartiqha. Semangatnya terus diatas rata-rata hingga hari ke 28 ini, dalam menjalankan tugas dari tim Gugus Tugas Sangihe di lapangan.

Kartika yang begitu bersemangat menjalankan tugasnya di Gedung SKB Sangihe

Dikatakannya, selain menjalankan tugas, hal tersebut sengaja dia lakukan, semata-mata demi keselamatan masyarakat Sangihe agar terhindar dari Virus Covid-19.

“Ini sudah tugas dan tanggungjawab kami dalam Tim Gugus Tugas. Tujuannya jelas agar masyarakat Sangihe bisa terhindar dari Covid-19. Dan juga tau tentang bahayanya virus itu, selanjutnya masyarakat bisa mencegahnya, dengan mengikuti anjuran dari pemerintah tentang pencegahan virus Corona,” ujarnya.

“Dan bisa mempercayakan kami sebagai tim gugus pencegahan dengan penyemprotan. Serta menangani dan melayani pelaku isolasi mandiri di rumah karantina yang disediakan Pemkab Sangihe, berlokasi di Wisma SKB,” bebernya. 

Diungkapkan wanita yang menyukai Senam Zumba ini, sekarang mereka juga tengah mengemban tugas, untuk mengedukasi masyarakat tentang  pelaku isolasi mandiri, perlu diberikan support, bukan malah menjauhi atau menolak mereka.

“Saya dan teman-teman saat ini juga tengah tertantang dalam memberikan pemahaman kepada oknum masyarakat yang beranggapan bahwa keluarga pelaku isolasi harus ditakuti, bahkan dijauhi. Padahal seharusnya malah sebaliknya, mereka butuh suport atau dukungan dari kita semua. Bukan untuk ditakuti, dijauhi atau ditolak di kampung mereka,” tegasnya. 

Kartika saat penyemprotan cairan disinfektan di gedung radio Tahuna.

Dirinya pun berharap, agar badai Corona ini cepat berlalu. Dan bagi masyarakat Sangihe untuk dapat mengikuti anjuran pemerintah dalam pencegahan Covid-19.

“Semoga semua kalangan masyarakat, agar lebih mematuhi anjuran-anjuran  pemerintah dalam pencegahan Covid-19. Mari bersama-sama memutuskan mata rantai penyebaran Covid-19. Dengan tetap di rumah saja, jaga jarak, pakai masker saat keluar rumah, dan rajin cuci tangan,” harapnya.

Disinggung makna Kartini bagi dirinya dalam kehidupan sehari-hari, ia mengungkapkan bahwa sosok Kartini yang menginspirasi dia, tetap semangat dalam menjalani kehidupan, walau tak sedikit kendala yang ditemuinya.

“Keterbatasan bukan jadi penghalang untuk kita berbuat untuk masyarakat. Kartini adalah sosok yang menginspirasi saya, agar banyak membantu masyarakat. Dan teruntuk teman-teman saya yang ada di lapangan, tetap semangat, jaga kesehatan dan sukses selalu. Salam Tangguh!,” pungkasnya. (Zul)