Keberhasilan Pemprov Sulut di Berbagai Sektor, (Bagian II)

PEMERINTAH PROVINSI (PEMPROV) SULAWESI UTARA (SULUT) terus menciptakan inovasi prestasi dan keberhasilan di berbagai sektor. Membuktikan Pemprov dibawah pimpinan Gubernur Olly Dondokambey dan Wakil Gubernur Steven Kandouw serius mensejahterakan rakyat.

Gubernur Sulut Olly Dondokambey dan Wakil Gubernur Steven Kandouw

Melalui Visi sejak memimpin 2016-2021 yaitu “Terwujudnya Sulawesi Utara Yang Berdikari Dalam Ekonomi, Berdaulat Dalam Politik Serta Berkepribadian dalam Budaya”,

Misi:

Mewujudkan kemandirian ekonomi dengan memperkuat sektor pertanian dan sumberdaya kemaritiman, serta mendorong sektor industry dan jasa;

Memantapkan pembangunan sumberdaya manusia yang berkepribadian dan berdaya saing;

Mewujudkan Sulawesi Utara sebagai destinasi investasi dan pariwisata yang berdaya saing;

Mewujudkan pemerataan kesejahteraan masyarakat yang tinggi, maju dan mandiri;

Memantapkan pembangunan insfrastuktur berlandaskan prinsip pembangunan berkelanjutan;

Mewujudkan Sulawesi Utara sebagai pintu gerbang Indonesia di kawasan timur;

Mewujudkan Sulawesi Utara yang berkepribadian melalui tata kelola pemerintahan yang baik.

Keberhasilan Pemprov semakin menunjukkan hasil yang benar-benar berpihak kepada masyarakat.

Dalam sektor ekonomi, Pemerintah Pusat melalui Menteri Keuangan Sri Mulyani menyiapkan anggaran sebesar Rp 1 triliun yang akan ditempatkan di Bank SulutGo untuk mendukung kegiatan percepatan Pemulihan perekonomian nasional termasuk di Sulut).

Hal tersebut dikatakan Gubernur Olly Dondokambey saat kunjungan kerja di Tomohon dalam rangka untuk memperkuat sektor pertanian di tengah pandemi Covid-19, Senin (27/7/2020).

Selain itu, Pemprov Sulut dukung gebrakan Grab dalam membantu transformasi digital Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) ditengah Pandemi Covid-19.

Menyambut baik program yang dijalankan oleh Grab di Manado. Peran Industri, Kecil dan Menengah (IKM) di Sulawesi Utara tentunya sangat besar, terutama untuk penyerapan tenaga kerja dan mengurangi pengangguran.

Tak kalah penting, Presiden RI Joko Widodo mengatakan diresmikannya Kawasan Ekonomi Khusus (KEK), aktivitas perekonomian Sulut lebih baik dan akan diikuti dengan masuknya investasi pabrik pengolahan bahan jadi.

“Investor baru bermunculan, lapangan pekerjaan baru bertambah. Kalau tadinya kita mengirimkan bahan mentah, dengan adanya KEK kita ekspor bahan jadi hasil olahan bahan mentah tersebut,”tutur Jokowi.

Jokowi memuji pesatnya pembangunan Sulut. Menurut dia, pada kunjungan kerjanya kali ini, aktivitas perekonomian Sulut lebih baik dari sebelumnya.

Untuk diketahui, KEK Bitung memiliki kegiatan utama industri pengolahan kelapa, industri pengolahan perikanan, industri farmasi, dan logistik. Dibangun di area seluas 534 hektar. KEK Bitung ditargetkan mampu menarik investasi sebesar Rp 35,2 triliun dan mampu menyerap hingga 34.710 tenaga kerja. KEK Bitung diproyeksikan memberikan efek terhadap perekonomian nasional dengan peningkatan output sebesar Rp 92,1 triliun pada 2025.

Sementara pada sektor pertanian, menjadi sektor andalan untuk menjaga ketahanan ekonomi di tengah pandemi Covid-19 dan sebelum pandemi. Dimana, Khusus di Sulut, pada triwulan II Tahun 2020, lapangan usaha pertanian tumbuh sebesar 2 persen.

Terlihat jelas ketika Gubernur Olly dalam beberapa kesempatan mengajak dan menggerakkan masyarakat memacu sektor pertanian dalam hal pemanfaatan lahan terlantar menjadi sebagai lahan produktif, kemudian mencanangkan program “Marijo Ba Kobong”.

Wakil Gubernur Steven Kandouw juga mengajak seluruh masyarakat untuk memanfaatkan lahan kosong menjadi lahan tanaman pangan produktif.

Dan baru-baru ini, Gubernur Olly Dondokambey, masuk nominasi penghargaan Indonesia Award (IA)-IV 2020 untuk kategori bidang Pertanian dan Perdagangan dengan apresiasi terhadap terobosan program Asuransi Pertanian dan Ekspor yang digelar MNC Group itu bertema “Kebanggaan Indonesia”.

Olly Dondokambey yang menjadi Calon Gubernur (Petahana) di Pilkada Sulut 2020 mampu menyabet penghargaan kategori memajukan Bidang Pertanian.

Penghargaan itu didapat Olly Dondokambey berkat terobosan kebijakan pertanian dan perikanan, yakni dengan program Asuransi Pertanian, serta Ekspor Komoditas Petani dan Nelayan.

Bahkan Olly mampu menjalankan inovasi kreatif, sehingga di saat pandemi Covid-19 pun, ekonomi Sulut tetap bergerak. Bahkan berhasil mengekspor aneka komoditas dengan membuka penerbangan kargo langsung dari Manado ke Tokyo, Jepang.

Pemerintahan Daerah Sulut di bawah Olly Dondokambey-Steven Kandouw sukses mampu mengangkat Nilai Tukar Petani (NTP) dari 96,21 di tahun 2016 menjadi 98,23 di tahun 2019. Ini mengindikasikan tingkat kesejahteraan petani semakin melesat.

Untuk melindungi panen, Olly Steven melakukan terobosan melalui program asuransi gagal panen kepada petani yang kali ini sudah mencapai 3.000 hektar dan akan terus diperluas.

Selain itu, Pemprov juga memberikan bantuan alat mesin pertanian (alsintan) untuk membantu petani penggarap agar lebih produktif. Pemberian asuransi juga kepada para peternak sebanyak 3000 peternak dan masih terus ditambah.

Sementara Nilai Ekspor komoditas pertanian meningkat pesat yakni dari 1,021 Juta US$ di tahun 2016 menjadi 3,735 Juta US$ di tahun 2019.

Aktivitas ekspor Sulawesi Utara terus meningkat, sejalan dengan bertambahnya produk komoditi ekspor menembus pasar manca negara.

Bertepatan dengan HUT Provinsi Sulut ke 56, pada 23 September 2020 Gubernur Olly membuka jalur ekspor via cargo pesawat Garuda ke Narita Jepang yang mengangkut produk perikanan dan kelautan seperti ikan tuna, ikan nila (mujair) dan rempah-rempah antara lain jenis bawang merah.

Juga di sektor perkebunan, Wakil Gubernur Steven Kandouw mengatakan sektor perkebunan tetap menjadi andalan Sulut dengan berbagai komunitas yang ada. Program pemerintah pusat dan daerah berkaitan dengan perkebunan harus tetap digalangan.

“Komunitas andalan kita ini adalah kopra, pala dan cengkeh. Kita penghasil kopra terbesar 20 tahun, 2 dekade berjalan,” terang Wagub.

Sedangkan untuk komoditi pala yang ada di Sulawesi Utara tercatat produk pala ada 60%. Berkaitan dengan hal tersebut, produk pala direject di Uni Eropa sebagai pembeli pala paling banyak.

Kelapa Sulut yang masih organik merupakan salah satu keunggulan yang dimiliki kelapa terbaik dunia. Adapun pala Sulut yang terdapat di Siau juga sudah mendunia dan memiliki sertifikat indikasi geografis.

Kepedulian Gubernur dan Wakil Gubernur di sektor olahraga, selain menciptakan prestasi atlet di beberapa cabang olahraga, Pemprov sentuh prestasi sepakbola dimana Sulut United secara resmi dilaunching Gubernur Olly Dondokambey di Aula Mapalus Kantor Gubernur, 1 Juli 2019.

Salah satu tim yang baru akan berlaga di liga 2 ini, pastinya menjadi kebanggaan masyarakat Sulut. Diketahui, Sulut United Bogor FC itu pindah home base nya di Sulut. Tentu juga bagi para pelatih dan pemain, membawa keberuntungan.

(kan/adv)