Keberhasilan Program Presiden Jokowi Bersama ODSK, Bawa Sulut Berkembang Pesat

KEPEDULIAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA (RI) JOKO WIDODO (JOKOWI) TERHADAP PEMERINTAHAN PROVINSI (PEMPROV) SULAWESI UTARA (SULUT) DI BAWAH PIMPINAN GUBERNUR OLLY DONDOKAMBEY DAN WAKIL GUBERNUR STEVEN KANDOUW (OD-SK), terbukti nyata bukan janji semakin membawa keberhasilan dan kemajuan pembangunan yang sangat pesat.

(Presiden RI  Ir Joko Widodo)

Adapun kepedulian Presiden Jokowi terhadap pembanguan infrastruktur Sulut, telah dan sementara dilakukan pemerintahan OD-SK yaitu:

  1. Pembangunan Jalan Tol Manado – Bitung
  2. Pembangunan Ring Road III
  3. Pembangunan Jalan Bandara – Likupang
  4. Pembanguman TPA Regional Wori
  5. Pembangunan Rumah Susun mahasiswa IAIN Manado dan UKIT Tomohon
  6. Palapa Ring Paket Tengah
  7. KEK Bitung

Dimana, pembangunan jalan tol Manado-Bitung rencananya sudah diresmikan Presiden Jokowi pada awal April 2019 baru-baru ini.

(Gubernur Sulut Olly Dondokambey dan Wakil Gubernur Steven Kandouw)

Gubernur Sulut Olly Dondokambey saat meninjau langsung proses pembangunan jalan tol Manado-Bitung Selasa (24/7/2018) didampingi Ketua DPRD Sulut Andrei Angouw, Sekdaprov Edwin Silangen, SE, MS dan perwakilan BPJN XV mengatakan, dioperasikannya jalan tol itu sepanjang 39,9 KM dapat mendukung pertumbuhan ekonomi dan pariwisata di kawasan Manado, Minahasa Utara, dan Bitung.

Jalan tol pertama di Sulut itu diperkirakan bakal rampung 2019. Menurutnya, pembangunan jalan tol Manado-Bitung dibagi menjadi dua tahap yakni, tahap 1 Manado-Airmadidi dan tahap 2 Airmadidi-Bitung. Kehadiran jalan tol ini dapat memangkas waktu tempuh dari Manado ke Bitung yakni dari 1,5 hingga 2 jam melalui jalur darat menjadi 40 menit.

(Jalan Tol Manado-Bitung)

Selain dioperasikannya jalan tol ke depan dapat mendukung pertumbuhan ekonomi dan pariwisata di kawasan Manado, Minahasa Utara, dan Bitung, itu juga dapat menjadi jalan akses utama menuju Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) dan Pelabuhan Internasional Bitung. Jalan tol ini juga akan menjadi jalan akses utama ke KEK Bitung dan Pelabuhan Hub Internasional Bitung yang akan dibangun. proyek jalan tol Manado-Bitung terus dikerjakan hingga kini sesuai tahapan yang ada.

Diketahui, pembangunan jalan tol yang merupakan proyek strategis nasional merupakan upaya pemerintah meningkatkan konektivitas agar terjadi pemerataan pembangunan.

(Gubernur Olly Dondokambey meninjau langsung proses pembangunan jalan tol Manado-Bitung)

Hasil kerja keras dan terus berkoordinasi dengan stakeholder terkait, OD-SK membuktikan saat jelang Natal 2018, tol Manado-Bitung secara resmi di buka fungsional atau sudah bisa beroperasi.

Ini merupakan kabar gembira bagi seluruh masyarakat Sulawesi Utara yang akan merayakan Natal 2018 dan Tahun Baru 2019. Pasalnya, untuk mendukung kelancaran arus mudik balik, Jalan Tol Manado-Bitung Seksi 1B dan 2A beroperasi secara fungsional mulai hari Senin, 24 Desember 2018. Jalan Tol Manado-Bitung Seksi 1B dan 2A terbentang dari Airmadidi hingga Danowudu sepanjang 14,5 kilometer.

“Tol ini akan mengurai kemacetan yang ada di jalur Manado-Bitung,” kata Gubernur Olly Dondokambey didampingi Wagub Steven Kandouw saat membuka secara fungsional Tol Manado-Bitung, Senin (24/12/2018).

Untuk diketahui, beroperasinya Jalan Tol Manado – Bitung secara fungsional akan diperuntukkan hanya untuk kendaraan sedan, jip, pick up, MPV dan sejenisnya (kecuali bus, truk dan motor) dapat melaju pada kecepatan maksimal 60 kilometer per jam di ruas satu arah yang disiapkan dan mulai berlaku sejak 24 Desember 2018 sampai 1 Januari 2019 untuk arah Manado ke Bitung.

(Gubernur Olly saat meninjau Proyek Manado Outer Ring Roud (MORR) III)

Sementara itu, untuk arah Bitung ke Manado berlaku sejak 2 Januari sampai 5 Januari 2019. Adapun pemberlakuan jam operasional untuk jalan tol fungsional tersebut mulai pukul 07.00-17.00 WIT.

Gubernur Olly menuturkan, Jalan Tol Manado-Bitung merupakan jalan tol pertama di Sulut. Jalan tol dikelola kelompok usaha PT Jasa Marga (Persero) Tbk., yakni PT Jasamarga Manado Bitung (JMB). “Ini adalah buah kerja kerja kita semua, terima kasih kepada Balai Pelaksanaan Jalan Nasional XV, PT Jasa Marga Manado Bitung, serta kontraktor yang berinvestasi mengerjakan jalan tol ini,” ucap Olly.

Terkait rencana peresmian ruas jalan tol ini, Olly optimis tidak bergeser dari rencana awal seperti yang ditargetkan sebelumnya pada triwulan pertama tahun 2019. “Pembangunan fisiknya masih terus dilakukan sehingga bisa selesai sesuai target.”Ada sepanjang 25 kilometer dari titik nol yang akan diresmikan Presiden,” tandasnya.

Tak hanya itu, pembangunan pembangunan Ring Roud III terus digenjot pemerintahan OD-SK. Proyek Manado Outer Ring Roud (MORR) III itu yakni ruas Winangun-Malalayang sepanjang 11,5 kilometer untuk mengurai kemacetan di Manado.

Hal itu terungkap dalam rapat koordinasi percepatan pelaksanaan MORR III di Kantor Gubernur, Rabu (15/8/2018). Gubernur Olly yang diwakili Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan, Rudi Mokoginta memimpin rapat tersebut menyebutkan telah dibentuknya tim kecil melibatkan pihak terkait lainnya untuk mempercepat pembangunan MORR III.

“Tim yang dikoordinir oleh Dinas Pekerjaan Umum ini juga menyertakan pihak BPN, BPJN XV, Dinas Praskim, Biro Pembangunan dan lainnya. Pembentukan tim ini untuk mempercepat pembangunan Manado Outer Ring Road III,” katanya, sembari menambahkan dukungan masyarakat sangat dibutuhkan untuk kelancaran pembangunan MORR III sebagai solusi kemacetan Manado karena kalau sudah terealisasi, masyarakat juga yang akan menikmatinya. Macet pun akan terurai,” tandasnya.

Diketahui, jika MORR III sudah selesai dibangun akan mengurai kemacetan di jalur Malalayang-Bahu dan Pusat Kota karena kendaraan sebagian akan berpindah ke jalan Ring Road. Sebagai contoh dari arah Malalayang jika ingin ke Bandara, arah Kota Bitung, Kabupaten Minahasa Utara dan Tomohon, tidak harus melintasi pusat kota, tetapi bisa lewat jalur cepat MORR III. Begitu juga sebaliknya, dari arah Mapanget, Paal Dua, Kota Bitung, Kabupaten Minahasa Utara dan Kota Tomohon yang hendak ke Malalayang dan Tateli tidak harus melewati pusat kota, tetapi sudah melalui MORR III.

(Gubernur Olly saat meninjau proyek pembangunan jalan akses Bandara- Likupang Minahasa Utara)

Selain itu, pembangunan jalan akses Bandara- Likupang Minahasa Utara terus diseriusi, buktinya Gubernur Olly tinjau lokasi pelebaran jalan Bandara ke Likupang. Rencana pelebaran jalan dengan panjang kurang lebih 32 Km ini dimulai dengan tahapan sosialisasi manfaat dari pelebaran jalan dan tentunya sosialisasi terkait pembebasan lahan.

Pelebaran Jalan dari Bandara ke Likupang Minahasa Utara ini di buat dalam rangka menunjang pariwisata karena saat ini baik wisatawan mancanegara maupun wisatawan lokal banyak yang berkunjung ke daerah likupang. Disamping itu dengan adanya jalan ini secara otomatis transportasi menjadi lancar dan ekonomi masyarakat akan meningkat.

Gubernur Olly dalam kunjungannya mendorong instansi terkait dalam hal ini BPN dan PERKIM untuk bergerak cepat sehingga pelebaran ini dapat segera terealisasi dan pengaspalan jalan dapat dilaksanakan.

Begitupun dengan pembangunan Tempat Pengelolaan Samoah terintegrasi regional (TPA) Iloli Wori. Gubernur Olly dan Wagub Steven Kandouw mengajak masyarakat Ilolo Wori dukung pembuatan tempat pengelolaan industri sampah yang akan di bangun di kawasan Wori.

Hal tersebut disampaikan Gubernur Olly saat melakukan tatap muka bersama warga masyarakat Wori dalam rangka pembangunan lokasi sekolah polisi dan tempat pembuangan sampah industri di desa Wori Minahasa Utara Selasa (3/4/2018) lalu.

Gubernur mengatakan Provinsi Sulut bersyukur karena dari 34 provinsi di I dan 540 kabupaten di Indonesia hanya 10 daerah yang mendapat bantuan pengelolaan sampah terintegrasi, Salah satunya adalah Sulut. Ia menegaskan lokasi tersebut bukan tempat pembuangan sampah terakhir melainkan tempat pengelolahan industri sampah

Tak hanya itu, Rumah Susun di Tomohon dan Universitas Sam Ratulangi (Samrat) Manado. Dibuktikan saat Gubernur Olly Sambangi Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) RI Basuki Hadimuljono di Kantor Kementerian PUPR Jakarta, Selasa (15/1/2019) genjot pembangunan infrastruktur 2019.

Terkait Pala Ring Tengah di Sangihe telah diuji coba Gubernur Sulawesi Utara Olly Dondokambey, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dan Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara melaksanakan kunjungan kerja ke Tahuna, Kabupaten Kepulauan Sangihe, Sulawesi Utara, Jumat (18/01/2019).

(Gubernur Olly saat sambutan Uji Coba Palapa Ring Paket Tengah, juga mengapresiasi Presiden Jokowi dan Wakil Presiden Jusuf Kalla atas perhatian kemajuan pembangunan di Sulut)

Uji coba jaringan Proyek Palapa Ring Paket Tengah bernilai Rp 1,38 Triliun. Ketiganya datang ke Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN), Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama dan Stasiun Terminal Palapa Ring Tengah.

KEK Bitung termasuk dalam percepatan Pelaksanaan Proyek Strategis Nasional yang ditetapkan melalui Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 3 Tahun 2016.
“Pada tanggal 30 Agustus 2018, Bapak Gubernur telah menyampaikan surat permohonan kepada Menko Perekonomian Darmin Nasution untuk penjadwalan peresmian KEK Bitung,” kata Gubernru Olly diwakili Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Sulut Jenny Karouw di Manado, Kamis (20/12/2018) lalu.

KEK Bitung memang memiliki keunggulan ekonomi dan geostrategis dalam rangka mempercepat pencapaian pembangunan ekonomi nasional melalui peningkatan penanaman modal. Kawasan tersebut disiapkan untuk memaksimalkan kegiatan industri, ekspor, impor dan kegiatan ekonomi lain yang memiliki nilai ekonomi tinggi. Lanjut Kadisperindag, KEK Bitung dengan segala keunggulannya mampu menarik minat investor untuk membangun perusahaan di KEK Bitung dengan nilai investasi hingga triliunan rupiah.

Menjawab semuanya itu, didampingi Gubernur Olly, Presiden Jokowi resmikan proyek strategis di Sulut, awal April 2019.

((Didampingi Gubernur Olly Dondokambey, Presiden Jokowi meresmikan beberapa proyek strategis Sulut yang dilaksanakan di Bandara Sam Ratulangi Manado, Senin (1/4/2019)

Dimana, Presiden RI Joko Widodo didampingi Gubernur Sulawesi Utara Olly Dondokambey meresmikan beroperasinya Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Bitung, KEK Maloy Batuta Trans Kalimantan, KEK Morotai, Rusun Mahasiswa IAIN Manado dan UKIT Tomohon.

Peresmian seluruh proyek itu dilakukan di Bandara Sam Ratulangi Manado, Senin (1/4/2019).

Presiden Joko Widodo saat sambutan peresmian beroperasinya sejumlah proyek)

Peresmian tersebut turut dihadiri Ibu Negara Iriana Joko Widodo, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Darmin Nasution, jajaran Forkopimda, Ketua TP PKK Sulut Rita Maya Dondokambey-Tamuntuan, Wakil Gubernur Steven O.E. Kandouw, Sekdaprov Edwin Silangen, Walikota Bitung Max Lomban, perwakilan Pemda Sulawesi Tengah, Maluku Utara dan Kalimantan Timur.

Dalam sambutannya, Jokowi menerangkan bahwa dengan diresmikannya KEK akan diikuti dengan masuknya investasi pabrik pengolahan bahan jadi.

“Investor baru bermunculan, lapangan pekerjaan baru bertambah. Kalau tadinya kita mengirimkan bahan mentah, dengan adanya KEK kita ekspor bahan jadi hasil olahan bahan mentah tersebut,” kata Jokowi.

(Peresmian turut dihadiri Ibu Negara Iriana Joko Widodo dan Ketua TP PKK Sulut Ir Rita Maya Dondokambey Tamuntuan)

Terkait KEK Bitung, Jokowi mengatakan, pemerintah akan mempercepat pembangunan infrastruktur Jalan Tol Manado-Bitung untuk menunjang KEK sehingga mampu bersaing dengan negara lain.

“Jalan Tol Manado-Bitung ternyata sudah rampung 80 persen. Saya minta untuk bisa dioperasikan di bulan Oktober ini,” beber Jokowi.

Lebih jauh, Jokowi memuji pesatnya pembangunan Sulut. Menurut dia, pada kunjungan kerjanya kali ini, aktivitas perekonomian Sulut lebih baik dari sebelumnya.

“Saya lihat jalan-jalan lebih lebar. Pada malam hari juga kegiatan ekonomi tetap ramai,” imbuh Jokowi.

Untuk diketahui, KEK Bitung memiliki kegiatan utama industri pengolahan kelapa, industri pengolahan perikanan, industri farmasi, dan logistik. Dibangun di area seluas 534 hektar. KEK Bitung ditargetkan mampu menarik investasi sebesar Rp 35,2 triliun dan mampu menyerap hingga 34.710 tenaga kerja. KEK Bitung diproyeksikan memberikan efek terhadap perekonomian nasional dengan peningkatan output sebesar Rp 92,1 triliun pada 2025.

(Presiden Joko Widodo saat Penandatanganan proyek)

KEK Bitung telah mendatangkan beberapa investor dengan total komitmen investasi sebesar Rp 3,8 triliun. Salah satunya adalah Futai Indonesia yang bergerak di bidang industri pengolahan kertas daur ulang dengan komitmen investasi sebesar Rp 2,8 triliun.

Proyek Strategis Nasional (PSN) yang mendukung keberlangsungan KEK Bitung diantaranya adalah Pelabuhan Hub Internasional Bitung dan Jalan Tol Manado-Bitung.

(Bincang hangat Presiden Joko Widodo dengan Gubernur Olly Dondokambey didampingi Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Darmin Nasution, jajaran Forkopimda, Walikota Bitung Max Lomban dan perwakilan Pemda Sulawesi Tengah, Maluku Utara dan Kalimantan Timur)

Pada Pelabuhan Hub Internasional Bitung, telah dibangun Terminal Petikemas Bitung dengan kapasitas 500.000 Teus/tahun. Sementara itu, Jalan Tol Manado-Bitung sedang dalam proses pembangunan dan ditargetkan dapat beroperasi di bulan Oktober 2019. Jalan Tol yang dibangun sepanjang 39,9 kilometerdengan jumlah 2 lajur 2 arah (lebar lajur 3,6 m) ini berkapasitas 14.000 kendaraan per hari.

(srikandi/Adv)