Kedatangan Perdana Kapal RoRo Davao-Bitung, Gubernur OD Optimis Perdagangan Sulut ke Filipina Meningkat

GUBERNUR SULAWESI UTARA (Sulut) Olly Dondokambey (OD) sambut gembira sekaligus optimis buka peluang perdagangan terkait kedatangan perdana Kapal Roll On Roll Of (RoRo) MV Super Shuttle Roro 12 rute Davao (Filipina) – Bitung (Indonesia) di Pelabuhan Samudera Bitung Selasa (2/5/2017).

Sambutan gembira Gubernur Sulut Olly Dondokambey saat kedatangan perdana Kapal Roll On Roll Of (RoRo) MV Super Shuttle Roro 12 rute Davao (Filipina) – Bitung (Indonesia) di Pelabuhan Samudera Bitung

Menurut gubernur, terwujudnya jalur pelayaran resmi rute pelayaran kapal yang dioperasikan Asian Marine Transport Corporation (AMTC) dan memiliki kapasitas sebesar 500 TEuS tersebut menjadi momentum untuk membuka peluang peningkatan perdagangan barang dan jasa antar kedua wilayah.

Bahkan melampaui total nilai ekspor nonmigas Sulut ke Filipina hingga Oktober 2016 yang berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) sebesar 20,78 juta USD.

Gubernur Olly Dondokambey dan pejabat lainnya memantau kapal Kapal Roll On Roll Of (RoRo) MV Super Shuttle Roro 12 rute Davao (Filipina) – Bitung (Indonesia) di Pelabuhan Samudera Bitung

“Kami optimis bahwa nilai ekspor Sulawesi Utara ke Filipina akan kembali meningkat kedepannya,” kata Olly dengan nada optimis.

Oleh karena itu, gubernur mengajak dan mendukung pengusaha dan masyarakat untuk memanfaatkan kapal RoRo untuk membuka peluang dan memperluas jangkauan usaha melalui jalinan kerjasama perdagangan di kedua wilayah.

Kedatangan perdana Kapal Roll On Roll Of (RoRo) MV Super Shuttle Roro 12 rute Davao (Filipina) – Bitung (Indonesia) di Pelabuhan Samudera Bitung, nampak penampilan begitu gagah dan menarik perhatian maayarakat

“Pemerintah akan senantiasa mendukung dan memfasilitasi kegiatan usaha masyarakat dengan tetap mengacu pada aturan-aturan yang ada,”imbuhnya.

Disamping itu, dijelaskan gubernur, pelayaran kapal RoRo tersebut adalah bukti perhatian Presiden Joko Widodo terhadap pemerataan pembangunan hingga di wilayah perbatasan Indonesia-Filipina.

Gubernur Sulut Olly Dondokambey bersama pejabat dan undangan lainnya selesai memantau RoRo, ekspresi gembira terpancar saat selesai menyaksikan langsung kedatangan perdana kapal tersebut

“Masyarakat, lebih khusus yang berada di wilayah perbatasan Indonesia-Filipina akan mendapatkan pelayanan yang lebih baik dan nyaman dengan waktu tempuh yang lebih singkat,” tegasnya.

Dalam kesempatan yang sama Dirjen Perhubungan Laut Ir. A. Tonny Budiono, MM mengatakan perwujudan konektivitas laut Indonesia-Filipina juga sejalan dengan visi Pemerintah Indonesia yaitu mengembalikan kejayaan maritim Indonesia yang dapat dicapai dengan melakukan pembangunan sektor maritim termasuk dengan melakukan kerjasama dengan seluruh stakeholder maritim yang menghasilkan kemandirian maritim.

Kedatangan perdana Kapal Roll On Roll Of (RoRo) MV Super Shuttle Roro 12 rute Davao (Filipina) – Bitung (Indonesia) di Pelabuhan Samudera Bitung disambut dan disaksikan Gubernur Olly Dondokambey dan pejabat tinggi lainnya di panggung utama

“Sehingga pada akhirnya menjadi langkah maju untuk ‘mendominasi’ di dunia maritim dan mewujudkan Indonesia sebagai poros maritim dunia,” tutur Tonny.

Diketahui, pelayaran Perdana Kapal Ro-Ro Rute Davao/General Santos Filipina – Bitung Indonesia ini merupakan perwujudan dari Penandatanganan Deklarasi Bersama tentang Konektivitas Laut Indonesia – Filipina yang dilakukan pada 28 April 2017 dan secara resmi telah diluncurkan pada tanggal 30 April 2017 lalu di Manila Filipina dengan disaksikan oleh Presiden Joko Widodo dan Presiden Filipina Rodrigo Duterte.

Gubernur didampingi Pemkot Bitung serius mendengarkan instruksi terkait kapal RoRo

Kondisi pelayaran Bitung – Davao tersebut dinilai sangat kompetitif, baik dilihat dari segi jarak maupun waktu tempuh yang lebih singkat sehingga dapat mengurangi biaya transportasi dan logistik. Rute Bitung-Davao hanya membutuhkan waktu tempuh 1 s.d 2 hari. Hal ini tentunya jauh lebih singkat dibandingkan dengan rute Bitung-Surabaya atau Jakarta-Davao, yang membutuhkan waktu 1 s.d 2 minggu.

Adapun ASEAN Ro-Ro merupakan proyek dibawah kerangka ASEAN Connectivity yang dibahas secara intensif dalam forum BIMP EAGA, Sea Linkages Working Group, diperkuat dengan MOU on Establishment and Promoting Efficient and Integrated Sea Linkages yang ditandatangani 4 (empat) Menteri Transportasi anggota BIMP EAGA pada tahun 2007 serta penandatanganan Joint Declaration Indonesia dan Filipina.

Dalam prosesi penyambutan kapal tersebut, turut dihadiri Wakil Menteri Perhubungan Filipina Filipe A. Judan, Asisten Deputi Kerjasama Ekonomi Regional dan Sub Regional Kemenko Perekonomian Netty Muharni, Kapolda Irjen Bambang Waskito, Sekdaprov Edwin H. Silangen, SE, M.Si dan sejumlah pejabat terkait lainnya.

(ADVETORIAL/BIRO PROTOKOL KERJA SAMA DAN KOMUNIKASI PUBLIK PEMPROV SULUT)