Keluarga Korban Longsor : Setelah 30 Tahun, Nanti Dibangun Talud Baru Ada Korban

Pihak DPRD Kota Manado saat tinjau lokasi bencana.

MANADO — Kejadian bencana alam yaitu banjir dan longsor yang terjadi di Kota Manado pekan lalu turut menelan korban jiwa. Salah satu yang disoroti ialah lokasi bencana di Kelurahan Malalayang I Barat Lingkungan II (lokasi korban longsor Almh. Meiny Pondaag/istri Pala lingkungan II).

Dari kejadian itu, keluarga seakan bertanya-tanya, heran dengan musibah tersebut. Soalnya, menurut keluarga korban, setelah 30 tahun menetap di lokasi tersebut tidak pernah tertimpah bencana. Nanti setelah dibangun talud penahan tebing dengan waktu pekerjaan per September 2020 dengan masa kerja 90 hari, baru terjadi bencana longsor.

“Torang disini so 30 tahun aman-aman saja. Nanti so dibangun proyek ini baru terjadi longsor. Selain memakan korban, ada juga 1 unit mobil baru dibeli tahun 2020, masih tertutup dengan material tanggul yang longsor,” ujar Joppy Timporok dan Glori Doodoh, keluarga korban kepada manadoline, Rabu (20/2/21).

Kepada pihak DPRD Manado yang saat itu ikut memantau lokasi bencana diantaranya Lucky Datau, Ronny Makawata, Royke Anter dan Jean Sumilat, keluarga korban meminta agar diperhatikan musibah yang menimpa mereka. Sebab, dengan kejadian tersebut, 2 rumah rusak berat dan sudah tidak layak huni. (swb).