Kemenag-Pemprov Sulut lepas 695 Calon Haji, Ini Jadwal Pemberangkatan dan Pemulangan

MANADO– Ibadah ke tanah suci bagi umat Muslim sudah didepan mata, menunggu antrian kurang lebih sepuluh tahun tentu bukan waktu singkat. Bukti, Penglepasan 695 Jamaah Calon Haji (JCH) Sulawesi Utara (Sulut) tahun 1439 H 2018 M kloter 12 di Wisma Haji Tuminting ke embarkasi Balikpapan, Jumat (10/8/2018) malam. Nantinya akan disusul kloter 13 pada Sabtu (11/8/2018) merupakan waktu yang sangat berharga.

(Gubernur Sulut Olly Dondokambey disampingi KA Kanwil Kementerian Agama (Kemenag) Sulut Dr. H Abd Rasyid M.Ag, para pejabat Kanwil Kemenag, MUI Sulut dan pejabat eselon 2 Pemprov. saat melepas JCH di Wisma Haji Tuminting Manado, Jumat (10/8/2018) malam, foto:kandi/ML)

Pantauan Manadoline, Penglepasan JCH khususnya kloter 12 berjumlah 450 ditambah 5 orang TPHI berjalan penuh hikmah dan lancar. Dilepas langsung Gubernur Olly Dondokambey didampingi KA Kanwil Kementerian Agama (Kemenag) Sulut Dr. H Abd Rasyid M.Ag, para pejabat Kanwil Kemenag Sulut, Majelis Ulama Indonesia (MUI) Sulut dan pejabat eselon 2 Pemprov.

Gubernur Olly Dondokambey dalam sambutan Penglepasan JCH mengucapkan selamat menjalankan ibadah haji. Tentu Pemerintah Provinsi (Pemprov) memberikan dukungan penuh.

“Kalau kita laksanakan tugas dan tanggung jawab pasti akan berjalan damai dan lancar, kami pemerintah sangat berharap. Ini tugas saya sebagai gubernur. Muda-mudahan tali kasih untuk JCH yang tahun ini mendapat Rp 2,9 juta per JCH bisa digunakan sebagi mungkin, dan muda-mudahan 2019 terwujud mengalami kenaikan hingga Rp 4 juta,”tutur Olly juga sebagai Koordinator Penyelenggara Ibadah Haji Sulut.

Ia beralasan mengalami kenaikan tali kasih atau uang saku, pertumbuhan ekonomi di Sulut semakin meningkat. Umat Islam di tanah Bumi Nyiur Melambay juga harus menikmati pertumbuhan ekonomi ini.

“Pemerintah, masyarakat dan para Ulama, semua ingin berjalan dengan baik. Doakan Sulut agar mendapat kesuksesan sehingga kita bisa menikmasti manfaat pembangunan,”harap gubernur Olly.

Bukan hanya itu. Terkait wacana Sulut akan dijadikan embarkasi agar JCH tidak perluh lagi ke embarkasi Balikpapan direspon positif Gubernur Olly.

Pemprov juga memperhatikan begitu pun soal embarkasi. “Kalau soal fasilitas mungkin saat ini belum bisa dilakukan
dengan melihat infrastruktur yang ada di bandara Sam Ratulangi. Tapi kami akan perjuangkan. Saya minta dukungan agar pemerintah pusat memperhatikan infrastrukur Sulut khususnya bandara sehingga salah satu bisa memiliki embarkasi bisa terwujud,”pungkasnya.

Sementara KA Kanwil Kemenag Sulut Dr. H Abd Rasyid M.Ag, kepada Manadoline sebelum penglepasan JCH dimulai mengatakan penyelangggaraan haji di Sulut berjumlah 695 orang yang sesungguhnya terdata 725 tapi karena ada mutasi Provinsi atau daerah lain.

“Kami laporkan biaya penyelenggaraan haji termasuk embarkasi berjumlah Rp 38.525.446 Keberangakatn kloter 12 berjumlah 450 jamaah terdiri dari Manado, Bitung, Sitaro, Minahasa, Mitra, Tomohon, Minut dan tambahan TPHI 5 orang, keseluruhan 455 orang,”ujar Rasyid.

Jadwal keberangkatan dan pemulangan kloter 12 dan 13. Berangkat ke embarkasi Balikpapan kloter 12 pada 11 Agustus 2018 jam 04.00 Wita dan berangkat ke Jedah 12 Agustus pukul 13.50 Wita

“InsyaAllah kembali ke Indonesia pada 23 September 2018 pukul 12.35 Wita dan kembali ke Manado 24 September 2018, sekira pukul 04.00 Wita,”bebernya sembari menerangkan untuk kloter 13 adalah kloter gabungan terdiri dari jamaah asal Kotamobagu, Bolmong, Bolmut, Bolsel, Boltim, Kep Sangihe dan Talaud, Minsel ditambah TPHI berjumlah 243 Jamaah.

Sementara jadwal keberangkatan dan pemulangan kloter 13 berangkat ke embarkasi Balikpapan 11 Agustus pukul 04.00 Wita dan berangkat ke Jedah 13 Agustus pukul 20.55 Wita. Tiba di Indonesia 25 September 2018 dan 26 September 2018 tiba di Manado.

“Secara umum kami sangat berharap ibadah bisa berjalan baik, seluruh JCH sehat. Terima kasih sebesar-besarnya dan penghargaan untuk Pemprov Pak Gubernur Olly, DPRD Sulut, dan yang terlibat banyak membantu. Semoga sepulangnya JCH dari tanah suci, akan membawa perdamaian karena Sulut dikenal daerah toleransi tinggi saling menghormati umat beragama,”tutup Rasyid saat laporan sambutan penglepasan JCH tersebut.

rep/editor: srikandi