Kisah Yudhi, Anak Muda dengan Kopi yang Merubah Hidupnya

Yudhi dengan usaha kopinya. (foto:ml)

MANADO – Berawal keinginan untuk melepaskan diri dari jeratan kehidupan kelam, Yudy Sairing seorang anak muda Manado bangkit dan memulai kehidupan dengan menjadi sebagai seorang wirausahawan.

Dirinya memulai kehidupan dengan menjadi penjual kopi di kawasan jalan Balai Kota Manado. Bisnis barunya ini akhirnya membawa Yudhy pada kehidupan yang baik.

Anak muda ini menceritakan sedikit perjalanam kehidupannya dimasa lalu, yang sempat menikmati dunia gelap sebagai pengguna Narkotika.

“Saya dulu pemakai. Cukup lama saya terjerat dengan kehidupan dunia gelap. Tinggal suntik yang saya belum pakai,” kata Yudhy, saat diwawancara Manadoline.com, Kamis (15/11).

Dia mengatakan awalnya dirinya terlepas dari pemakai Narkotika, karena mengenal kopi dan jadi penikmat kopi.

“Mengenal kopi, itu awal saya terlepas dari sebagai pemakai Narkotika bahkan bukan cuma berhenti sebagai pemakai sampai merokok tidak lagi,” ungkapnya.

Sempat berstatus anak rantau di Bandung tujuan kuliah, bahkan berbekal bakat seni Yudhi sempat manggung musik dengan beberapa teman di Bandung.

“Awalnya ke Bandung kuliah, karena ada bakat musik saya dan teman-teman manggung musik bahkan saya sempat belajar tentang kopi di sana,” ujar anak muda berambut gondrong ini.

2016 dirinya memulai membuka usaha rumah kopi dan rumah makan pertama di Langowan, dengan modal sendiri dan ditopang juga modal dari orang tua.

Yudhi akhirnya mencoba merasakan kerasnya persaingan usaha rumah kopi di Kota Manado. Tahun 2018 menjadi awal pria 22 tahun ini, bersama teman-temannya membuka usaha rumah kopi.

“Usaha ini baru buka, saya berpikir mengapa tidak saya mencoba tantangan usaha kopi di Manado. Dengan 2 teman karyawan saya. Kopi lagi buming, tidak salah kalu kita ciptakan pasar barista atau racik kopi,” terangnya dengan senyum.

Bahan racikan kopi pria lulusan SMA ini di ambil dari Depok dan usaha kopi yang berlokasi di jalan balai Tikala depan kantor DPRD Kota Manado diberi nama Bluss Coffie.

Yudhi sendiri mengajak 2 temannya dijadikan karyawan bahkan ada teman-teman yang datang untuk entertaimen alat musik yang dimilikinya untuk menghibur para penikmat kopi bluss coffie.

“Teman-teman yang entertaimen atau main musik ada 3 orang, tidak digaji tapi saya servis mereka dengan kopi,” tuturnya.

Dirinya menjelaskan, bisnis kopi menjanjikan dengan modal awal hanya 20 jutaan omset yang didapatkan bervariasi antara 1 sampai 1.5 juta per hari.

Kisah Yudhi, menjadi inspirasi bagi generasi muda untuk bangkit dari keterpurukan hidup masa lalu dan bangkit memulai sesuatu yang berharga dalam hidup. Dirinya pun bersyukur Tuhan memampukan dirinya untuk menjalani hidup baru.

“Saya cuma mau bilang, teman-taman anak muda jangan mau terikat dengan kehidupan kelam. Berani bangkit dan memulai sesuatu yang baik, kita mampu untuk berwirausaha asal ada niat dan jadilah penikmat kopi bukan penikmat Narkotika,” pungkasnya. (ml)