Kontingen Penas KTNA Mitra Disindir Petani

Foto kontingen Penas KTNA Mitra, sebelum berangkat ke Aceh pekan lalu. (foto Ist)
Foto kontingen Penas KTNA Mitra, sebelum berangkat ke Aceh pekan lalu. (foto Ist)

RATAHAN — Ratusan kontingen Pekan Nasional (Penas) Kontak Tani dan Nelayan Andalan (KTNA) ke-XV Tahun 2017 Minahasa Tenggara (Mitra), disindir petani Mitra. Pasalnya, kontingen yang mengikuti Penas di Banda Aceh tersebut dianggap tidak melibatkan penyuluh pertanian dan perikanan, seperti yang dikatakan petani asal Touluaan Moddy Datu.
Dia menjelaskan kegiatan tersebut seharusnya melibatkan penyuluh pertanian yang merupakan ujung tombak dan berhubungan langaung dengan petani.
“Mereka sebenarnya ujung tombak di lapangan yang berhubungan langsung dengan para petani. Jadi sudah seharusnya para penyuluh pertanian dan perikanan yang dilibatkan juga untuk hadir pada Penas KTNA ke-XV Tahun 2017 di Aceh,” tegas Datu.
Lanjut, Datu juga menyinggung keterlibatan sejumlah pengurus Parpol dan hukum tua yang ikut-ikutan meramaikan kontingen Penas, menurutnya hanya jalan-jalan di Aceh.
“Saya lihat di media sosial, justru mereka hanya berselfi ria di aceh,” sindirnya.
Lebih lanjut Datu mengatakan, kalau penyuluh yang dilibatkan, ketika kembali ke Mitra akan langsung bertemu dengan petani dan nelayan kemudian menyampaikan apa yang telah didapat saat mengikuti kegiatan Penas KTNA tersebut. “Tapi kalau pengurus partai apa yang akan mereka sampaikan ke petani,” umbarnya.
Sementara itu, Asisten II Drs Robby Ngongoloy MSi selaku ketua tim kontingen saat dikonfirmasi menjelaskan, semua kontingen sudah ada keterwakilannya, termasuk dari penyuluh di Pertanian dan Perikanan dan instansi terkait.
Soal pengurus partai dan Kumtua menurutnya hanya kebetulan, namun mereka juga sebagai pengurus di KTNA Mitra.
“Mereka itu kami sudah lihat daftarnya sebagai pengurus KTNA Mitra,” tandas Ngongoloy.
Diketahui, tim kontingen Penas KTNA sebanyak 109 orang, terdiri dari petani perikanan 79 pendamping 30 orang, mengikuti 27 kegiatan baik perikanan maupun pertanian hingga, Kamis (11/5/2017) mendatang. (fensen)