Kurang Memuaskan, Gubernur Olly Genjot Guru SMA/SMK SLB Perlu Pembenahan

Gubernur Olly Dondokambey saat tatap muka dengan para Kepsek SMA, SMK dan SLB se Sulut di Ruang CJ Rantung Kantor Gubernur, Rabu (31/10/18) (foto:Ist)

MANADO– Gubernur Sulawesi Utara (Sulut) Olly Dondokambey menilai kondisi dunia pendidikan Sulut harus lebih ditingkatkan karena dianggap masih perlu melakukan pembenahan.

Hal tersebut dikatakan Olly saat melakukan tatap muka dengan para Kepala Sekolah (Kepsek) SMA, SMK dan SLB se Sulut di Ruang CJ Rantung Kantor Gubernur, Rabu (31/10/18).

“Pagi ini saya ikut memantau pelaksanaan tes CPNS Pemprov pada sesi pertama. Dimana dari 200 peserta hanya 1 orang yang mencapai passing grade Tes Wawasan Kebangsaan (TWK). Ini sangat mengkhawatirkan, kalau bapak/ibu tidak sanggup mengemban tanggung jawab terhadap generasi muda kita sampaikan saja,” tegasnya.

Diakui telah terjadi peningkatan pembangunan di sektor pendidikan, namun dirasa masih kurang memuaskan orang nomor satu di Sulut ini.

“Memang ada peningkatan, tapi buat saya itu masih kurang. Kita perlu lompatan, bukan sekedar peningkatan. Saya bicara keras karna hasil yang saya lihat sangat mengecewakan,” tuturnya.

Kedepan Gubernur Olly menyatakan akan membuat SK tentang wawasan kebangsaan dimana mata pelajaran ini akan diterapkan dalam modul belajar siswa.

“Perlu asessment dalam meningkatkan mutu anak didik agar tercipta generasi yang punya kapasitas dan integritas tinggi. Rendahnya pemahaman atas wawasan kebangsaan sangat berbahaya bagi ideologi dan keutuhan negara kita. Kedepan akan ada SK Gubernur tentang modul pelajaran ini,” katanya.

Lanjutnya, menghadapi APBD 2019 para Kepsek diharapkan dapat berkoordinasi dengan Pemprov Sulut agar mempersiapkan perencanaan dengan matang skala prioritas pembangunan sekolah masing-masing.

“Masing-masing SMA/SMK/SLB menyusun perencanaan mana yang prioritas menurut bidang agar maksimal, mana program pakai dana BOS mana yang memakai APBD 2019,” bebernya.

Sementra, Gubernur Olly juga menyinggung soal pengangkatan guru Tenaga Harian Lepas (THL) yang dilakukan tanpa koordinasi.

“Saya ingatkan bapak/ibu jangan mengangkat pegawai tanpa sepengetahuan saya. Penambahan guru ada jadwalnya supaya masuk APBD. Agar jangan lagi ada guru digaji memakai dana BOS dan dibawah UMP Sulut. Kalau ada Kepsek menerima pegawai tanpa sepengetahuan saya berarti tidak ingin bersama saya,”tandasnya.

Turut hadir Sekretaris Daerah, Edwin Silangen, Kadis Pendidikan Sulut Grace Punuh beserta jajaran, para Kepala Sekolah SMA/SMK dan SLB se Sulut.

(srikandi)