Lela Perjuangkan Honor Layak Bagi THL Dokter yang Ingin Bekerja di Puskesmas

Anggota DPRD Kota Manado, Sonny Lela. (hcl)

MANADO – Setelah sebelumnya berhasil memperjuangkan kesejahteraan tenaga guru, Sonny Lela mengaku akan memperjuangankan hak-hak para tenaga dokter yang bekerja di sejumlah puskesmas di Kota Manado.

Hal tersebut, disampaikan oleh wakil rakyat Sonny Lela dalan hearing bersama Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Manado bersama para kepala puskesmas, Selasa (03/03/2020).

“Kami akan perjuangan agar honor THL khusus dokter dinaikan. Kami minta, Kadis Kesehatan bersama menyampaikan hal ini kepada Walikota,” kata Sonny Lela.

Perjuangan dirinya bersama dengan Komisi IV DPRD Manado, menjawab persoalan kurangnya minta para dokter untuk menjadi THL di beberapa puskesmas yang menjadi kendala.

Dia menjelaskan, jika hal tersebut diwujudkan maka sangat mungkin ada dokter yang mau menjadi THL dan efeknya adalah pelayanan kesehatan kepada masyarakat menjadi lebih baik.

“Kalau honornya diatas Rp 5 juta, pasti ada dokter yang mau menjadi THL di puskesmas, dan kami akan memperjuangkan itu,” tegas Lela.

Politisi Golkar itu kemudian mencontohkan tenaga dokter yang menjadi THL di Kabupaten Raja Ampat, mendapat perhatian lebih dari pemerintah termasuk honornya, karena mereka ditempatkan dan bekerja di fasilitas umum pelayanan kesehatan masyarakat.

Lela menuturkan, kondisi dokter tidak mau bekerja di puskesmas dengan status THL dikarenakan jumlah honor mereka sangat tidak mencukupi.

“Kami Komisi IV akan mengusulkan hal ini, agar banyak tenaga dokter yang ingin bekerja. Jangan juga tenaga dokter mereka lebih banyak di rumah sakit,” tuturnya.

Masalah tenaga kerja dari dulu sudah dimintakan oleh masing-masing puskesmas tapi tidak ada respons. Dan bisa jadi hal urgen seperti ini tidak diketahui oleh Walikota.

Lebih lanjut, Lela yang juga ketua Bapemperda DPRD Manado menyoroti minimnya fasilitas kesehatan di sejumlah puskesmas.

“Fasilitas penunjang pelayanan harus ditingkatkan. Jangan lagi misalnya ada tempat tidur yang sudah terendam banjir sudah tidak layak masih dipakai, dan ini sudah kami usulkan beberapa kali terhadap hal ini,” pungkasnya. (hcl)