Liburan Natal, Wisata Religius Bukit Kasih Diserbu Warga

Lokasi wisata religius bukit kasih Kaonang Minahasa, tetap menjadi pilihan warga berwisata diliburan Natal. (ml)
Lokasi wisata religius bukit kasih Kaonang Minahasa, tetap menjadi pilihan warga berwisata diliburan Natal. (ml)

KAWANGKOAN – Berwisata ke Bukit Kasih Kanonang Minahasa Sulawesi Utara rupanya tetap menjadi pilihan warga saat menikmati liburan natal.

Dari pantauan Manadoline.com, Rabu (26/12) di lokasi wisata religius bukit kasih Kanonang mulai dipadati warga sejak pukul 10.00 wita. Bahkan ada jauh-jauh datang dari Bitung untuk berwisata bersama keluarga di tempat wisata kebanggaan masyarakat Kanonang.

Pieter (46) warga Bitung mengatakan dirinya bersama istri dan anak-anak sudah berada di Bukit Kasih sejak pagi hari karena ingin menikmati wisata alam perbukitan.

“Bukit kasih jadi pilihan kami keluarga untuk menikmati liburan natal. Suasana alam yang sejuk,  pemandangan bukit dengan aroma belerang itu enak,” kata warga Bitung tersebut.

Di area parkir wisata religius bukit kasih sudah penuh sesak dengan kendaraan baik roda empat maupun roda dua. Sementara disejumlah titik lokasi warga terlihat mulai aktif dengan kegiatan foto-foto menggunakan ponsel dengan latar keindahan pemandangan Bukit Kasih.

Ada juga warga yang langsung memilih mengungjungi puncak Bukit Kasih dimana terdapat tempat ibadah 5 agama di Indonesia seperti agama Kristen, Katolik, Islam, Hindu dan Budha dengan menyusuri anak tangga pada bagian sisi kanan lokasi wisata tersebut.

Data pusat informasi wisata Bukit Kasih, jumlah warga yang berkunjung bervariasi antara 300 hingga 400 warga setiap hari yang terdiri dari anak-anak hingga orang dewasa.

“Untuk hari libur seperti Natal, jumlahnya bisa mencapai kurang lebih 1000 warga. Tapi kalau direkap bulanan sekitar 5000 sampai 7000 warga,” ujar John Sondakh petugas pusat informasi.

Selain menikmati sejuk alam bukit kasih warga yang berkunjung juga menikmati sejumlah kuliner yang disajikan disejumlah pondok, seperti jagung dan kacang yang direbus dengan air belerang, jagung bakar serta sejumlah menu khas lainnya. (ml)