Lomban Hadiri Pembukaan Archipelagic and Island State (AIS) Forum 2019

MANADO – Wali Kota Bitung Maximiliaan J Lomban hadir pada pembukaan Archipelagic and Island State (AIS) Forum 2019 digelar di Hall B, Venue Utama tepatnya di Lokasi Pohon Kasih Mega Mas, Kota Manado, Kamis (31/10/2019).

Kegiatan tersebut dibuka Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi RI, Luhut Binsar Pandjaitan, M.P.A. didampingi Gubernur Provinsi Sulawesi Utara Olly Dondokambey.

Dalam sambutannya Luhut mengajak seluruh masyarakat Indonesia termasuk daerah-daerah yang ada di Sulawesi Utara untuk terus membantu Pemerintah Pusat dengan kreativitas pengembangan ekonomi.

“Saya mengajak seluruh kaum muda untuk berkarya, bangsa kita adalah bangsa yang kaya memiliki dengan sumber daya alam berlimpah sedang menunggu sumber daya manusia yang cerdas untuk mengelolanya,” tutur Luhut.

Ia menghimbau seluruh Universitas yang ada untuk mempelajari secara lebih spesifik potensi-potensi yang ada kepada para mahasiswa sehingga mampu memanfaatkan kekayaan alam yang ada untuk perkembangan investasi ekonomi beberapa tahun kedepan.

Luhut pun mengimbau agar seluruh masyarakat Sulawesi Utara tidak lagi membuang sampah di Laut karena akan berdampak pada rusaknya ekosistem laut serta kesehatan generasi kita di masa yang akan datang.

Usai pembukaan, Luhut didampingi Gubernur Sulut Olly Dondokambey menyambangi stand kabupaten/kota yang ada termasuk kota Bitung. Kedatangan mantan kepala staf kepresidenan tersebut disambut Wali Kota Bitung Maximiliaan Jonas Lomban.

Lomban pun berkesempatan memaparkan secara singkat gambaran Kota Bitung serta perkembangannnya termasuk perkembangan KEK, IHP dan jalan Tol Manado-Bitung yang mendapat respon positif dari Menko Kemaritiman dan Investasi tersebut.

Diketahui Archipelagic and Island State (AIS) adalah wadah bagi 41 negara pulau dan enam negara kepulauan dari kawasan Pasifik Selatan, Karibia, Asia, Afrika, dan Eropa. Forum ini juga menjadi sarana pembangunan kerja sama di antara negara-negara itu.

Forum ini merupakan sarana pembangunan kerja sama dengan fokus pada empat area kolaborasi, yakni blue economy, mitigasi perubahan iklim dan bencana, polusi laut akibat sampah plastik, dan good ocean and maritime governance yang berlangsung dua hari (31 Oktober-1 November 2019).