‘Manado Fiesta 2017’ Bakal Menggema di Negara Kangguru

Dubes Australia untuk Indonesia, Paul Grigson akrab bersama Wali Kota Manado, GS Vicky Lumentut saat menerima cindera mata berupa Kaeng Manado

MANADO – Event berskala dunia, ‘Manado Fiesta 2017’ terus menggema hingga luar negeri.

Kali ini, event pariwisata menampilkan 7 festival yang popular dengan F7 itu, disosialisasikan langsung Wali Kota Manado, GS Vicky Lumentut (GSVL) untuk negera Australia melalui pertemuan dengan Duta Besar (Dubes) Australia untuk Indonesia, Paul Grigson saat jamuan makan di Wisata Bahari Restauran, Kamis (13/7/2017).

GSVL didampingi Sekda Rum Usulu memprsentasikan event yang akan berlangsung sejak 2 hingga 10 September itu Kedubes dan rombongan.

GSVL meminta Dubes Grigson untuk ikut mempromosikan kegiatan pariwisata Kota Manado di Kangguru itu, terutama kegiatan Manado Fiesta 2017.

“Pertemuan dengan Dubes Australia untuk Indonesia untuk mempererat hubungan diplomatik Indonesia dengan Australia, khususnya dengan Kota Manado. Saya meminta Pak Dubes, ikut membantu mempromosikan berbagai iven pariwisata yang akan kita laksanakan, termasuk Manado Fiesta 2017,” ujar GSVL, seraya mempresentasikan 7 festival yang ditutup dengan Thanksgiving Manado atau Manado Bersyukur.

Menurutnya, wisatawan Australia yang datang ke Manado sangat minim dibandingkan dengan wisatawan dari Negara Cina. Sehingga, kedepan akan diupayakan pembukaan penerbangan langsung dari kota-kota di Australia ke Manado.

“Tentunya kita harus mempersiapkan obyek wisata yang ada, supaya semakin banyak pilihan bagi wisatawan untuk menikmati obyek wisata di Kota Manado,” tandasnya.

Selain itu, dalam pertemuan tersebut, GSVL juga menjajaki kerjasama bisnis antar kedua negara serta memperkenalkan kain batik khas Manado yang bernama Kaeng Manado.

Usai pertemuan dilanjutkan saling tukar cenderamata. Wali Kota GSVL menyerahkan Kaeng Manado kepada Dubes Grigson. Relief yang terdapat dalam motif Kaeng Manado, adalah cerminan apa yang ada di Kota Manado.

“Kaeng Manado ini memiliki filosofi tentang keberadaan masyarakat Kota Manado, yakni kerukunan antar umat beragama lewat motif semua rumah ibadah,” pungkas GSVL. (*/sten)