Manado – Toraja Saling Perdalam Nilai Kerukunan, Bupati Theofilus: Ini Harus Dijaga Terus

Wali Kota Manado, GS Vicky Lementut bersama Bupati Toraja TheofilusAllorerung di acara ramah tamah.

TORAJA — Tana Toraja salah satu daerah dikenal dengan masyarakat hidup majemuk. Sejumlah elemen dari berbagai golongan hidup rukun dan damai.

Akan halnya kehidupan bermasyarakat di Kota Manado memiliki kemiripan dengan daerah yang bisa ditempuh selama 8 jam perjalanan darat dari Kota Makassar, Sulawesi Selatan itu.

Senin (12/4/2021), FKUB (Forum Kerjasama Umat Beragama) dan BKSAUA (Badan Kerjasama Antar Umat Beragama) Kota Manado tiba di Toraja dalam rangka saling perdalam nilai-nilai kerukunan.

Rombongan FKUB dan BKSAUA yang dipimpin Wali Kota Manado, GS Vicky Lumentut (GSVL) didampingi Ketua TP PKK Kota Manado, Dr. Julyeta Paula Runtuwene serta ketua FKUB, Pdt. Renata Ticonuwu diterima langsung Bupati Toraja, Theofilus Allorerung bersama Wabup, Zadrak Tombe, Kajari Toraja, Jefry Makapedua, SH serta jajaran pejabat Pemkab.

“Sudah sangat lama kami rindu datang ke Tana Toraja ini. Kebetulan diajak FKUB dan BKSAUA, karena mereka yang punya program ini untuk menikmati bagaimana kerukunan disini. Ini kami harus bangun terus hubungan baik antar Manado dan Toraja,” kata Wali Kota GSVL saat acara ramah tamah di Rujab (Rumah Jabatan) Bupati Toraja, Jln. Jenderal Sudirman, Bombongan Kecamatan Makale.

Bupati Theofilus menyambut baik dan mengapresiasi kedatangan rombongan Wali Kota GSVL dan FKUB serta BKSAUA Kota Manado.

“Ini suatu hubungan positif antara Toraja dan Manado. Bagi kami, tamu adalah suatu kehormatan,” kata Bupati.

Kehidupan masyarakat Toraja tidak jauh beda dengan Manado. Hidup saling toleransi terus terjaga.

“Kami disini satu rumah ada sampai tiga golongan keyakinan, tapi kami tetap hidup tentram. Hanya orang luar saja yang bilang tidak biasa,” kata Bupati.

Jika lebaran atau ramadhan tiba, menurutnya, Rujab biasa dijadikan tempat sembahyang umat muslim.

“Dengan kedatangan rombongan dari Manado yang membawa misi kerukunan, mari kita saling bekerjasama membangun, tidak saja soal toleransi. Tapi perlu juga pembangunan sektor pariwisata. Karena kita sama-sama daerah yang menjual tujuan wisata selain kerukunan,” pungkas Bupati dua periode ini. (ntoreppy)

.