Masa Pandemi, Pemprov Sulut Terus Lakukan Terobosan dan Capaian Sektor Kesehatan

MANADOLINE– Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulawesi Utara (Sulut), Gubernur Olly Dondokambey dan Wakil Gubernur Steven Kandouw terus melakukan terobosan khususnya sektor kesehatan di masa covid-19, walaupun dalam situasi sulit seperti ini, tidak berpasrah diri namun bangkit dengan terobosan menggairahkan ada langkah-langkah yang diambil sehingga tetap eksis dalam program kegiatan terencana.

Gubernur Olly Dondokambey didampingi Ketua TP PKK Rita Dondokambey Tamuntuan, Wakil Gubernur Steven Kandouw dan Wakil Ketua TP PKK dr Devi Kandouw-Tanos saat melayani memberikan pelayanan kesehatan untuk salah satu balita

Ketika pandemi datang, dinas kesehatan sebagai garda terdepan mengharuskan untuk alih konsen, apalagi penanganan covid yang sudah memasuki kurun waktu kurang lebih lima bulan dan hingga saat ini masih berlanjut.

Balik ke belakang, sektor kesehatan memiliki segudang prestasi yang dicapai sehingga ada pengakuan dan bahkan penghargaan dari pemerintah pusat.

“Capaian-capaian yang diperoleh dinas kesehatan tentu sangatlah membanggakan kita semua terlebih bagi masyarakat sulut”, ungkap Olly.

Sesuai Data di akhir tahun 2019, Sulut dinobatkan sebagai Provinsi Sehat oleh pemerintah pusat karena 11 dari 15 kabupaten dan kota telah dinyatakan sebagai kabupaten/kota sehat. Catatan itu meningkat tajam dari data 2017 yang baru 6 kabupaten/kota saja.

Momen Hari Kesehatan Nasional

Pemprov Sulut, Olly Dondokambey menjadikan masyarakat Sulawesi Utara sehat, mandiri dan berkeadilan.

Terbukti dengan getolnya Olly mendorong desa untuk memiliki Pos Binaan Terpadu (PosBindu) membawa hasil dimana meningkat dari 195 desa (2016) menjadi 896 desa (2019).

Begitupun dengan cakupan imunisasi anak yang sukses dari persentase anak usia 0-1 tahun yang mendapat imunisasi dasar lengkap, meningkat dari 80,2% menjadi 94,9% pada 2019.

Daerah yang eliminasi malaria pun meluas. Sebelumnya ada 2 daerah pada 2016 menjadi 6 kabupaten/kota (2019). Usia harapan hidup meningkat dari 71,02 (2016) menjadi 71,26 (2018).

Wakil Gubernur Steven Kandouw saat mengunjungi warga yang di rawat di rumah sakit

Kemudian program prioritas nasional yaitu stunting, Olly dan Steven mampu menurunkan prevalensi stunting dari 35 persen (Riskesdas 2013) menjadi 25,5 persen (2018).

Ada juga cakupan kesehatan universal atau UHC dari 77,2% menjadi 99,3% pada 2019.

Target 95 persen persentase obat dan perbekalan kesehatan di fasilitas kesehatan, mampu terealisasi hingga 105,2 persen.

Gubernur Olly sangat concern terhadap kasus kematian Balita dan ibu. Dimana jika pada 2016 tercatat angka kematian Balita sebanyak 266 kasus, justru semakin turun di angka 137 kasus saja pada November 2019.

Pemprov melalui Ketua TP PKK Rita Dondokambey Tamuntuan saat memberikan bantuan untuk para tenaga medis

Begitu pula dengan angka kematian ibu semakin berkurang dari 54 kasus (2016) menjadi 44 kasus (November 2019).

Menurut Kadis Kesehatan dr Debie Kalalo pergerakan positif tersebut sangatlah dipengaruhi oleh program pemprov, Gubernur Olly Dondokambey dan Wagub Steven Kandouw yang telah membawakan hasil.

Termasuk dalam memperbaiki kualitas SDM dan fasilitas kesehatan sangat jelas seperti terlihat.

Dari 195 Puskesmas yang telah terakreditasi. Jika 2016 hanya 20 Puskesmas, justru tahun 2019 meningkat tajam hingga 91,2 persen Puskesmas terakreditasi.

Kemudian fasilitas kesehatan rujukan, yang telah mencapai 87,2 persen RS terakreditasi. Jika pada 2016 hanya 11 RS terakreditasi, meningkat jadi 41 RS terakreditasi pada 2019

Tak berhenti di situ, Gubernur Olly terus menghadirkan berbagai inovasi demi peningkatan derajat kesehatan masyarakat yang dapat dilihat.

Mulai dari menghadirkan layanan RS Kelas B sebagai pusat rujukan; Pengembangan RS Mata sebagai pusat rujukan kesehatan mata Indonesia bagian timur; Pembangunan RS Jiwa sebagai pusat rujukan kesehatan jiwa di Indonesia bagian timur; Sampai pada pengembangan RSUD Noongan sebagai RS rujukan regional; dan Pengembangan RSUD Bitung.

Bantuan pembangunan RSUD Kota Kotamobagu sebagai RS rujukan regional; Juga telah menghadirkan pelayanan klinik mata; Pengembangan Poliklinik Kantor Gubernur menjadi Klinik Pratama; ada juga pelayanan Kegawatdaruratan Terpadu lewat PSC 119; Pelayanan pengaduan HALO SEHAT 1500-568; Termasuk tersedia informasi publik tentang kesehatan melalui layanan Radio Streaming Suara Sehat Sulut.

Sangat memuaskan apa yang dibuat dan dilakukan oleh Pemprov Sulut melalui gubernur dan wagub khususnya pembangunan di sektor kesehatan dengan capaiannya.

“Bahkan jauh sebelumnya sudah banyak capaian yang didapat”, kata dr. Debie kalalo.

Dimana keberhasilan dan kontribusi Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara dalam bidang kesehatan telah mendapatkan apresiasi dari pemerintah pusat juga dalam bentuk penghargaan di antaranya:

Pencapaian tertinggi untuk indikator janji presiden program P2P dalam indikator suspek malaria yang dikonfirmasi dan kasus malaria positif yang diobati sesuai standar tahun 2016; Pencapaian kinerja terbaik program penanggulangan TB 2016;

Mendapatkan sertifikasi dari eleminasi malaria untuk dua kab/kota di Sulawesi Utara yakni, Kota Tomohon dan Kab. Minahasa;

Juara II lomba website antar Dinas Kesehatan Provinsi ditingkat nasional;

Mendapatkan tatanan kawasan sehat untuk kab/kota (Minahasa Utara, Bolaang Mongondow Utara, Minahasa Tenggara, Kotamobagu, Bitung dan Tomohon);

Terakreditasinya RSUD Noongan Versi 2012 oleh Komisi Akreditasi Rumah Sakit;

Diterbitkannya sertifikat tanah oleh badan pertanahan; Juara IV Hospital Family Planning Project PERSI Award-IHMA.

Menurut Gubernur Olly bekerja di masa pandemi ini gampang-gampang susah, apalagi di sektor kesehatan yang terbagi fokus untuk penanganan pandemi sebagai garda terdepan tapi di sisi lain ada tugas protap yang harus dilakukan.

Syukurlah sebelum pandemi datang Pemprov Sulut Dinas Kesehatan telah menunjukkan banyaknya prestasi yang dicapai.

Gubernur Olly mengingatkan janganlah karena pandemi kita menjadi lemah, tapi kita harus menjadi kuat dan lawan dengan penuh optimisme, kerja keras, kerja bersama pasti semuanya dapat dilalui.

“Saya apresiasi dengan prestasi yang dicapai di sektor kesehatan, bahkan penghargaan yang didapat selama ini. Dan tentu bukan hanya prestasi pembangunan non fisik saja tapi harus seimbang dengan pembangunan Fisik”, sambung Gubernur.

Diketahui Pembangunan RSUD Provinsi Sulut dan Pembangunan RS Mata sedang berjalan bahkan dipacu untuk penyelesaiannya.

Tentu semuanya untuk masyarakat, agar nantinya pasien dapat menikmati Gedung yang luas, fasilitas memadai, dengan pelayanan prima yang ramah dari petugas kesehatan, dan pasti memuaskan. (**)