Masifnya Money Politic, Peran Bawaslu Sangihe Dipertanyakan.

Kantor DPRD Kabupaten Kepulauan Sangihe

Tahuna- Indikasi adanya money politic yang dilakukan oleh hampir seluruh peserta Calon Legislatif (Caleg) di Kabupaten Kepulauan Sangihe membuat keinginan tahuan media ini menelusurinya langsung ke lapangan. 


Dan ternyata setelah berdialog dengan warga dibeberapa kelurahan, hampir semua warga membenarkan hal ini. Ada nama-nama Caleg baik yang incumbent maupun yang baru mencalonkan. Semuanya melakukan money politic untuk meraup suara sebanyak-banyaknya. 


“Hampir dari semua partai ada, yang paling banyak melakukan bagi-bagi uang Caleg DPRD kabupaten dan provinsi. Contohnya dari team Caleg FS inisial AJ. Memberi uang 150/kepala untuk satu suara.”ungkap salah satu warga Tidore yang langsung menyaksikan kejadian itu.


Media ini pun coba menghubungi salah satu Caleg inisial FS yang diindikasikan melakukan money politic. Namun saat dikonfirmasi media ini, FS membantahnya dan merasa tak perlu memberikan tanggapan atas masalah ini. “Apa yang Anda bilang, saya merasa nda pernah melakukan jadi untuk apa saya harus konfirmasi.”tegasnya.


Masifnya money politic di Kabupaten Kepulauan Sangihe ini mengundang tanda tanya besar media ini. Tanda tanya itu tertuju ke pihak Badan Pengawas Pemilu Sangihe. Ke mana mereka? Apakah tidak tau rahasia umum ini? Atau tidak punya buktikah? Atau terlalu pelikkah untuk menangkap oknum Caleg atau teamnya?. 


Terkait hal ini saat dikonfirmasi media ini melalui pesan singkat, Ketua Bawaslu Sangihe Junaidi Bawenti belum memberikan tanggapan apapun. Walaupun ada komitment dari Bawaslu akan menindak tegas kecurangan-kecurangan yang dilakukan dalam Pemilu ini, sebagai tanggungjawab memelihara iklim demokrasi di Negara Republik Indonesia yang kita cintai ini.