Media Gathering BPJS Kesehatan Wilayah Suluttenggomalut, Bahas Program JKN-KIS untuk Masyarakat

MANADO– BPJS Kesehatan Kedeputian Wilayah Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah, Gorontalo dan Maluku Utara (Suluttenggo Malut) terus meningkatkan kualitas pelayanan kepada masyarakat melalui program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN)-Kartu Indonesia Sehat (KIS).

Media Gathering BPJS Kesehatan Wil Suluttenggomalut bersama rekan media di Hotel Quality Manado, Sabtu (25/5/2019) (foto:kandi/ML)
Deputi Direksi BPJS Kesehatan Wilayah Suluttenggomalut Anurman Huda

Deputi Direksi BPJS Kesehatan Wilayah Suluttenggomalut Anurman Huda mengatakan JKN perlu mendapat informasi lebih jelas ke masyarakat.

“Kami terus lakukan sosialisasi ke desa-desa, melibatkan faskes dan seluruh Puskesmas yang ada. Terus terang naluri membaca masyarakat relatif sudah jauh lebih baik. Memang ini jadi pekerjaan rumah bagi kami jika ada masyarakat yang belum mendapat informasi”kata Huda saat Media Gathering BPJS Kedeputian Wilayah Suluttenggomalut bersama rekan media cetak maupun elektronik di Hotel Quality Manado, Sabtu (25/5/2019) sore.

Sementara itu, Kepala Cabang BPJS Manado Prabowo dalam pemaparannya menjelaskan secara nasional peserta JKN-KIS terhitung 1 Februari 2019 mencapai 212.000.000 bahkan hingga 19 Mei 2019 ini mencapai 221.000.000 lebih.

“Kalau dibandingkan dengan data jumlah penduduk, itu sudah mencapai sekitar 3,6 persen dari total penduduk Indonesia. Dari tahun ke tahun sebetulnya bertambah terus sekitar 20 juta jiwa peserta,”jelasnya.

Media Gathering yang mempererat hubungan dengan para insan pers sebagai ujung tombak pemberian informasi dan pembelajaran pada masyarakat umum mengangkat tema “Perspektif Media terhadap program JKN-KIS”.

Prabowo mengiatkan terkait pelayanan kesehatan yang tidak dijamin BPJS Kesehatan.

Diantaranya, pelayanan kesehatan yang tidak sesuai dengan ketentuan perundang-undangan, pelayanan kesehatan yang dilakukan dengan fasilitas kesehatan yang tidak bekerja sama dengan BPJS Kesehatan kecuali dalam keadaan darurat, pelayanan kesehatan terhadap penyakit atau cedera akibat kecelakaan kerja, pelayanan kesehatan yang dijamin oleh program jaminan kesehatan kecelakaan lalulintas, pelayanan kesehatan yang dilakukan di luar negeri, pelayanan kesehatan untuk tujuan estetik, pelayanan untuk mengatasi infertilitas, pelayanan meratakan gigi, dan gangguan kesehatan penyakit akibat ketergantungan obat atau alkohol.

“Memang kami akui masih banyak kekurangan. Perlu diketahui, ada 28 rumah sakit di wilayah Manado yang melayani BPJS. Sehingga jumlah yang semakin banyak tadi kami menjamin peserta itu 640 ribu orang perhari inilah yang kami jamin. Tentu butuh biaya yang besar. Namun kami terus berupaya berikan informasi dan sosialiasi kepada masyarakat agar JKN-KIS bisa digunakan sesuai ketentuan yang berlaku,”tandas Prabowo

Diketahui, usai pemaparan Kepala Cabang BPJS Manado Prabowo, dilanjutkan sosialisasi kesehatan oleh Kepala Puskesmas Wawonasa Manado dr Nenny Anggraeny Tubagus dengan topik “Puasa dan Kesehatan”. Setelah itu buka puasa bersama jajaran BPJS Kesehatan dan rekan-rekan media.

Menurutnya, puasa berawal dari niat. Fasting: mind (brain), body, soul. “Puasa bisa menurunkan penyakit yang beresiko juga meningkatkan kesehatan fisik. Begitupula dengan Neuro Linguistik Program, kecerdasan spiritual yang diatur oleh otak manusia yang dilakukan dalam kehidupan sehari-hari,”tutup dr Nenny.

(srikandi)