Memutus Mata Rantai Covid-19 Saat Libur Panjang, Gubernur Fatoni Sidak Objek Wisata dan Kuliner

MANADOLINE– Pjs Gubernur Sulawesi Utara Agus Fatoni melakukan sidak dan pengecekan penerapan protokol kesehatan (prokes) di objek wisata, kuliner dan tempat keramaian pada Minggu (1/11/2020). Hal tersebut guna meninjau masyarakat saat libur panjang dan cuti bersama akhir Oktober 2020.

Pjs Gubernur Agus Fatoni saat sidak di tempat objek wisata salah satunya di Bukit Kasih Kanonang Minahasa, Minggu (1/11/2020) (foto:Ist)

Sidak untuk mengantisipasi dan memutus mata rantai penyebaran Covid-19 ini dilakukan dibeberapa tempat, antara lain di Taman Nasional Bunaken Kota Manado, Bukit Kasih Kanonang Kabupaten Minahasa dan kawasan kuliner serta rumah kopi di daerah Kawangkoan Minahasa.

Fatoni menyampaikan, tujuan sidak adalah untuk memastikan penerapan prokes di kawasan wisata, kuliner dan tempat keramaian.

“Secara umum, tempat wisata, tempat kuliner di Sulawesi Utara sudah menerapkan protokol kesehatan, baik penggunaan masker, penyiapan alat mencuci tangan dan jaga jarak,” kata Fatoni.

Sesuai Surat Edaran Menteri Dalam Negeri dan Surat Edaran Gubernur Sulawesi Utara, selama libur panjang, masyarakat diharapkan untuk tetap tinggal di rumah.

Himbauan stay at home sudah disosialisasikan Pjs Gubernur Sulut, Pemerintah Provinsi dan seluruh jajaran. Namun, apabila terpaksa harus keluar rumah, masyarakat diharapkan tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan.

Pjs Gubernur Sulut pada berbagai kesempatan terus menerus melakukan sosialisasi penerapan protokol kesehatan, baik pada pertemuan-pertemuan, ditempat ibadah, pada saat bertemu langsung dengan tokoh agama, tokoh masyarakat, tokoh adat, tokoh pemuda dan masyarakat.

Fatoni tiada hentinya mengimbau dan mengingatkan semua pihak untuk senantiasa taat dan disiplin menerapkan protokol kesehatan dan menerapkan pola hidup bersih dan sehat dalam upaya mencegah penyebaran Covid-19 dan untuk memutus mata rantai penularan Covid-19.

“Memakai masker yang benar itu harus menutupi hidung hingga dagu, jangan di leher dan ditaruh di kantong. Masyarakat harus membiasakan mencuci tangan. Kami berharap masyarakat membiasakan memakai masker dengan benar saat keluar rumah, jaga jarak dan hindari kerumunan, biasakan cuci tangan dengan sabun pada air yang mengalir maupun hand sanitizer dan jaga imun tubuh dengan makan makanan yang bergizi serta menerapkan pola hidup bersih dan sehat,” jelasnya.

Terkait penggunaan masker, Fatoni mengatakan bahwa dalam waktu dekat ini, Pemprov Sulut bersama Forkopimda dan pemerintah kabupaten/kota, PKK dan organisasi wanita akan melaunching Gerakan Sulut Bermasker (GSB).

Kegiatan akan melibatkan KPUD, Bawaslu, pasangan calon kepala daerah/wakil kepala daerah dan penyelenggara pilkada ditingkat kabupaten, kecamatan dan desa. Launching diikuti secara daring oleh instansi vertikal dan forkopinda sampai dengan kabupaten/kota, kecamatan dan desa.

Hal ini sejalan dengan imbauan Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO) yang juga telah menyarankan penggunaan masker saat berada di luar rumah guna mencegah penularan Covid. Karena penggunaan masker dapat mencegah penularan covid sampai dengan 85 %.

Gerakan Sulut Bermasker dimaksudkan agar penerapan protokol kesehatan bisa dilaksanakan oleh masyarakat, khususnya dalam menggunakan masker.

“Masker itu bukan hanya dibagi, tapi diterima masyarakat dan kemudian digunakan, agar menggunakan masker menjadi kebiasaan dan bahkan menjadi budaya dalam kehidupan sehari-hari,” lanjutnya.

(kan/*)